Beranda blog Halaman 604

Wakapolri Bicara Bagaimana Melindungi Dunia Pendidikan dari Paham Radikalisme

Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, memasuki tahun ajaran baru, dunia pendidikan, khususnya tingkat Perguruan Tinggi harus terus meningkatkan kewaspadaan terhadap paham dan gerakan kekerasan, terutama yang ditujukan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dengan legitimasi yang didasarkan pada pemahaman agama yang salah. Paham dan gerakan tersebut adalah intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.

Menurutnya, berdasarkan catatan Global Terrorism Index 2022 menyebut bahwa sepanjang tahun 2021, terdapat 5.226 aksi terorisme di seluruh dunia. Korban meninggal dunia yang berjatuhan akibat aksi tersebut mencapai 7.142 jiwa.

“Tidak sedikit dari jumlah tersebut adalah anak-anak, perempuan, dan golongan usia renta; hal ini menunjukkan bahwa terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, bukan gerakan keagamaan,” kata Gatot dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/8/2022).

Di Indonesia, kata Gatot, data yang dimiliki oleh Densus 88 terkait aksi terorisme dan penangkapan terhadap pelakunya juga menunjukkan angka yang tinggi. Fenomena ini tidak bisa dilepaskan dari penyebaran paham dan gerakan radikalisme dan intoleransi yang utamanya, menyasar kalangan anak-anak muda, termasuk dengan masuk ke wilayah pendidikan.

“Dalam lima tahun terakhir ini saja, dunia pendidikan kita, khususnya kampus, masih menjadi incaran utama kelompok radikal-terorisme,” katanya.

Jenderal bintang tiga ini menjelaskan, proses infiltrasi paham dan gerakan radikal dan ekstremisme masuk dengan berbagai cara, mulai dari menyusup di kegiatan-kegiatan keagamaan (CISForm, 2018), masjid-masjid kampus (INFID, 2018), dan persebaran buku-buku (PPIM, 2018).

Pola penyebarannya pun tidak lagi dilakukan hanya melalui medium dakwah dan forum-forum halaqah, tetapi sudah merambah ke media sosial (cyber space) dan jalur-jalur pertemanan.

“Hasilnya, sebagaimana dilaporkan PPIM (2020), 24,89% mahasiswa Indonesia terindikasi memiliki sikap intoleran. Dari sumber lain, Alvara Research (2020) melaporkan bahwa 23,4% mahasiswa dan pelajar Indonesia mengaku anti-Pancasila dan malah pro-khilafah. Data-data ini tentu mengkhawatirkan, tetapi bukan berarti tidak bisa kita kalahkan,” katanya.

Sel Tidur

Sebagai pintu terakhir sebelum menggumpal menjadi terorisme, radikalisme adalah sikap atau mental yang menyetujui dan mendukung penggunaan aksi-aksi kekerasan untuk mencapai suatu tujuan.

Mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. secara lebih spesifik menjelaskan bahwa seseorang dapat dicurigai terjangkit radikalisme apabila menunjukkan bentuk-bentuk aksi seperti mengapresiasi aksi terorisme, tidak mengecam aksi terorisme, menunjukkan dukungan melalui unggahan di media sosial, mencurigai aksi teror sebagai rekayasa, dan sebagainya.

“Jika sikap dan pemahaman ini tidak segera diintervensi, sangat mungkin seseorang yang sudah radikal menjadi teroris. Yang bersangkutan bukan lagi mendukung dan menyetujui aksi-aksi kekerasan, tetapi sudah terlibat langsung dengan menjadi pelaku atau eksekutor aksi-aksi kekerasan tersebut,” ujar Gatot.

Hal yang harus dipahami bersama, lanjut Gatot, radikalisme terjadi secara bertahap dan dengan kadar yang berbeda-beda pula. Umumnya, radikalisme bermula dari intoleransi, yakni sebuah pemahaman dan sikap yang menolak keberadaan kelompok lain; risih dengan perbedaan.

“Itu sebabnya, tidak sedikit pakar dan pengamat yang menyebut radikalisme ibarat sel tidur yang sewaktu-waktu dapat tergerak untuk melakukan aksi-aksi anarkis,” katanya.

Lima Sebab

Ia pun memaparkan ada lima sebab kenapa anak-anak muda tertarik pada narasi atau bahkan gerakan intoleran dan radikal. Pertama, mereka sedang mencari identitas diri. Studi yang dilakukan oleh The United States Institute of Peace pada 2010 menunjukkan bahwa 2.032 militan asing jaringan Alqaeda berasal dari kalangan mahasiswa dan pelajar; mereka adalah orang-orang yang sedang mengembara untuk menemukan jati dirinya.

Kedua, mereka membutuhkan perasaan kebersamaan. Kelompok teroris pandai memanfaatkan para remaja yang sedang resah terhadap kondisi emosionalnya. Mereka ingin mencari kebersamaan yang kadang tidak mereka dapatkan dari keluarganya.

Ketiga, mereka ingin memperbaiki apa yang dianggap mencederai rasa keadilan. Para remaja ini memiliki semangat yang menggebu-gebu dan idealisme yang tinggi untuk melakukan perubahan, hal inilah yang juga dimanfaatkan oleh kelompok teroris.

Keempat, mereka sedang membangun citra diri. Kelompok remaja sangat ingin terlihat menonjol atau eksis, karenanya mereka cenderung tidak segan untuk melakukan berbagai cara untuk tampil impresif, termasuk di antaranya adalah dengan menjadi bagian dari kelompok dan gerakan ekstremis.

Kelima, mereka memiliki akses yang luas untuk berinteraksi dengan siapa pun di dunia maya, termasuk dengan kelompok radikal. Persinggungan di dunia maya inilah yang kerap menjadi permulaan bagi kalangan muda untuk bergabung dengan kelompok teroris.

“Khusus pada poin terakhir, banyak kalangan yang menyebut media sosial telah membuat kalangan anak-anak muda semakin rentan, terutama –sebagaimana dikemukakan dalam temuan Wahid Foundation (2017)—karena kalangan muda lebih senang belajar agama dari media sosial, dengan ustaz/ah yang belum tentu terjamin kualitas keilmuan dan akhlaknya,” katanya.

Melawan dengan Kebersamaan

Gatot mengatakan, penanggulangan bahaya radikalisme dan terorisme di kalangan perguruan tinggi harus diprioritaskan, selain karena hal ini merupakan bagian dari tiga dosa besar di dunia pendidikan yang sedang gencar dihilangkan oleh pemerintah, radikalisme dan terorisme juga berpotensi besar menghancurkan bukan saja negara, tetapi kemanusiaan dan peradaban kita.

Untuk itu, Polri serius membangun kerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia untuk melawan segala bentuk ajaran dan gerakan kekerasan. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kesiapsiagaan nasional, masifikasi program kontra-ideologi, deradikalisasi, netralisasi media, serta netralisasi situasi.

“Pihak kampus pun harus lebih aktif menjadi, meminjam istilah Kadensus 88, kampus inklusi anti-intoleransi. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan pertama, membuka lebih banyak ruang perjumpaan di dalam kampus; tak boleh ada organisasi mahasiswa yang bersifat eksklusif. Kampus juga harus tegas soal regulasi anti-radikalisme di internal masing-masing. Hal ini diwujudkan salah satunya dengan kesepakatan bersama untuk selalu patuh dan menjunjung tinggi empat komitmen dasar negara, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Kampus juga harus selalu memastikan materi pembelajaran mengandung pandangan keagamaan moderat dan bernuansa wawasan kebangsaan,” katanya.

“Hanya dengan komitmen dan kebersamaan, kita dapat bersama-sama mengalahkan paham dan gerakan kekerasan,” katanya mengakhiri.

Takziah ke Rumah Duka Habib Zen Bin Umar, Kapolri: Beliau Saya Anggap Ayah Sendiri

Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan takziah ke rumah duka Habib Zen bin Umar di kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Kamis 11 Agustus 2022. Ia memberikan penghormatan terakhir untuk almarhum dan pihak keluarga.

“Dalam kesempatan ini, saya bertujuan untuk memberikan penghormatan sekaligus mendoakan almarhum. Serta, sedikit berbincang dengan keluarga untuk menyampaikan ucapkan belasungkawa,” kata Sigit saat takziah ke rumah duka Habib Zen Bin Umar.

Dalam kesempatan itu, Sigit juga mengenang sosok dari Habib Zen bin Umar semasa hidupnya. Menurut Sigit, almarhum adalah sosok yang kerap memberikan nasihat positif yang mencerahkan.

“Semasa hidupnya, saya selalu ingat, beliau selalu memberikan nasihat-nasihat yang sangat bermanfaat untuk saya ketika menghadapi situasi-situasi tertentu,” ujar Sigit.

Tak hanya itu, Sigit juga menyebut Habib Zen Bin Umar sebagai sosok yang sangat dihormati. Sehingga, Ia menganggap yang bersangkutan seperti ayahnya sendiri.

“Beliau sudah saya anggap seperti ayah saya sendiri,” ucap Sigit.

Sebelumnya, Ketua Dewan Syuro Rabithah Alawiyah sekaligus Mustasyar PBNU Habib Zen bin Umar bin Sumaith meninggal dunia pada hari Rabu, 10 Agustus 2022.

*FGD Kontra Radikal tiga wilayah di Sulteng dikunjungi tim Divhumas Polri*

PALU, Divisi Humas Polri menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Kegiatan kontra radikal dengan mengangkat tema Terorisme adalah musuh kita bersama di wilayah Sulawesi Tengah.

Melalui tim Subsatgas Banops Humas Polri Kontra Radikal dipimpin AKBP Gatot Hendro Hartono, S.E, M.Si ada tiga wilayah yang menjadi sasaran kontra radikal yaitu Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.

Ketua tim Subsatgas Banops Humas Polri Kontra Radikal AKBP Gatot Hendro Hartono menerangkan, kita harus sepakat Terorisme adalah musuh kita bersama, ucapnya di Donggala Kamis (11/8/2022)

Masih kata Gatot, hari ini kami hadir di Sulteng (Palu, Donggala dan Sigi) untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam rangka kegiatan Kontra Radikal.

Kontra radikal merupakan upaya untuk mencegah agar masyarakat tidak mudah dipengaruhi terhadap berbagai faham radikal yang nantinya akan disampaikan oleh ustadz Makmun Rasyid, M.Ag pengurus harian Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisne (BPET) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

Sementara itu dalam penyampaian materinya Ustad M. Makmun Rasyid selaku narasumber menyampaikan strategi pencegahan dan penanggulangan radikal-terorisme di Indonesia khususnya wilayah Sulteng

“Hal-hal yang perlu dilakukan dengan menciptakan kewaspadaan dan kepedulian, menumbuhkan naluri kebangsaan, waspada terhadap provokasi, menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan memandaatkan media sosial dengan baik, tegas Ustad Makmun.

Pengurus BPET MUI Pusat ini juga berpesan adanya peran beberapa kelompok strategis untuk turut melakukan pencegahan faham radikal antara lain pemerintah, dunia pendidikan, dunia bisnis, media, TNI Polri, Parpol dan civil soceity

Ditempat yang sama Kabidhumas Polda Sulteng melalui Kasubbid penmas Kompol Sugeng lestari mengatakan, Ada 3 wilayah yang akan dikunjungi tim divhumas Polri untuk menggelar FGD dan sosialisasi dalam rangka kontra radikal, sebutnya

Tim divhumas yang membawa pengurus BPET MUI Pusat ini akan melaksanakan FGD di Kota Palu, Kab. Donggala dan sosialisasi Kontra Radikal di salah satu Ponpes di Kab. Sigi.

Tentunya dengan adanya kegiatan FGD ini diharapkan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dapat bersinergi dengan pemerintah dan TNI Polri dalam upaya melakukan pencegahan faham radikal di wilayah Sulawesi Tengah, pungkasnya

*Div Humas Polri Gelar FGD Cegah Radikalisme dan Terorime di Polresta Palu*

Palu – Polresta Palu mendapatkan kunjungan kerja Tim Divhumas Polri Yang dipimpin oleh Katim AKBP Gatot Hendro Hartono yang yang di dampingi oleh Kombes Pol. Barliansyah dan Tim Bidhumas Polda Sulteng dengan narasumber Ustad M. Mahmud Rasyid dari BPET MUI Pusat beserta wartawan Polri TV di Gedung Rupatama Polresta Palu, Rabu, (10/8/2022) Siang.

Dalam sambutan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum, MSi, MM yang disampaikan oleh Katim Tim Divhumas mengatakan bahwa kegiatan FGD (Forum Group Discusion) dengan tema pencegahan dan penanggulangan paham radikal dan terorisme di wilayah Kota Palu bahwa “Teroris adalah musuh kita bersama” untuk menciptakan Kamtibmas yang kondusif sehingga masyarakat bisa melaksanakan kegiatan dengan aman dan nyaman.

Komitmen tersebut dijadikan acuan dalam menentukan arah kebijakan strategi Polri bahwa sebagai pemelihara Kamtibmas maupun penegakan hukum haruslah dijiwai oleh tampilan dan perilaku yang sesuai dengan visi dan misi polri yang profesional dan proporsional dan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan supermasi hukum serta hak asasi manusia sehingga disegani dan mendapatkan dukungan kuat dari masyarakat untuk menjadikan keamanan dalam negeri dalam suatu kehidupan nasional yang demokratis dan masyarakat yang sejahtera, ungkapnya.

Maka subsatgas Banops humas kontra radikal berupaya mempublikasikan kepada masyarakat melalui media massa, elektronik, maupun media sosial tentang hal hal yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila agar masyarakat tidak mudah terpengaruh akan hasutan-hasutan oleh sekelompok orang khususnya ISIS yang dapat merongrong keutuhan NKRI dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Sebagaimana kita pahami bahwa masyarakat dunia dan bangsa Indonesia senantiasa dihantui dengan paham-paham radikal dan aksi-aksi terorisme yang mengancam stabilitas negara seiring dengan kemajuan zaman radikalisme dan terorisme juga mengikuti pesatnya perkembangan teknologi, tandas Gatot.

Dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Ustad M. Makmun Rasyid terkait dengan strategi pencegahan dan penanganggulangan radikal-terorisme di Indonesia khususnya wilayah Palu.

“Hal-hal yang perlu dilakukan dengan menciptakan kewaspadaan dan kepedulian, menumbuhkan naluri kebangsaan, waspada terhadap peovokasi, menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan memandaatkan media sosial dengan baik, tegas Ustad Makmun.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab tentang perkembangan situasi Kamtibmas oleh Tim Divhumas dan Ustad Makmun bersama tokoh agama, tokoh masyarakat dan para kepala lingkungan.

Harapan kedepan adalah kegiatan dapat rutin kita laksanakan ketika sebelum ada permasalahan kita sudah dapat memecahkan secara bersama-sama, tutup Gatot.

*Div Humas Polri Gelar FGD Cegah Radikalisme dan Terorime di Polresta Palu*

 

Palu – Polresta Palu mendapatkan kunjungan kerja Tim Divhumas Polri Yang dipimpin oleh Katim AKBP Gatot Hendro Hartono yang yang di dampingi oleh Kombes Pol. Barliansyah dan Tim Bidhumas Polda Sulteng dengan narasumber Ustad M. Mahmud Rasyid dari BPET MUI Pusat beserta wartawan Polri TV di Gedung Rupatama Polresta Palu, Rabu, (10/8/2022) Siang.

Dalam sambutan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum, MSi, MM yang disampaikan oleh Katim Tim Divhumas mengatakan bahwa kegiatan FGD (Forum Group Discusion) dengan tema pencegahan dan penanggulangan paham radikal dan terorisme di wilayah Kota Palu bahwa “Teroris adalah musuh kita bersama” untuk menciptakan Kamtibmas yang kondusif sehingga masyarakat bisa melaksanakan kegiatan dengan aman dan nyaman.

Komitmen tersebut dijadikan acuan dalam menentukan arah kebijakan strategi Polri bahwa sebagai pemelihara Kamtibmas maupun penegakan hukum haruslah dijiwai oleh tampilan dan perilaku yang sesuai dengan visi dan misi polri yang profesional dan proporsional dan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan supermasi hukum serta hak asasi manusia sehingga disegani dan mendapatkan dukungan kuat dari masyarakat untuk menjadikan keamanan dalam negeri dalam suatu kehidupan nasional yang demokratis dan masyarakat yang sejahtera, ungkapnya.

Maka subsatgas Banops humas kontra radikal berupaya mempublikasikan kepada masyarakat melalui media massa, elektronik, maupun media sosial tentang hal hal yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila agar masyarakat tidak mudah terpengaruh akan hasutan-hasutan oleh sekelompok orang khususnya ISIS yang dapat merongrong keutuhan NKRI dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Sebagaimana kita pahami bahwa masyarakat dunia dan bangsa Indonesia senantiasa dihantui dengan paham-paham radikal dan aksi-aksi terorisme yang mengancam stabilitas negara seiring dengan kemajuan zaman radikalisme dan terorisme juga mengikuti pesatnya perkembangan teknologi, tandas Gatot.

Dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Ustad M. Makmun Rasyid terkait dengan strategi pencegahan dan penanganggulangan radikal-terorisme di Indonesia khususnya wilayah Palu.

“Hal-hal yang perlu dilakukan dengan menciptakan kewaspadaan dan kepedulian, menumbuhkan naluri kebangsaan, waspada terhadap peovokasi, menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan memandaatkan media sosial dengan baik, tegas Ustad Makmun.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab tentang perkembangan situasi Kamtibmas oleh Tim Divhumas dan Ustad Makmun bersama tokoh agama, tokoh masyarakat dan para kepala lingkungan.

Harapan kedepan adalah kegiatan dapat rutin kita laksanakan ketika sebelum ada permasalahan kita sudah dapat memecahkan secara bersama-sama, tutup Gatot.

Lembaga Investigasi Negara Menyusun Rencana dan Strategi Terbaru Untuk Mengabdikan Diri Kepada Negara Sebagai Kontrol Sosial

 

lin-ri.com, JAKARTA ~ Ketua Umum Lembaga Investigasi Megara Mohammad Yusuf S.H dan Wakil Ketua Umum Lembaga Investigasi Negara, Agus Gunawan S.H,M.H menyusun strategi baru agar lebih semua permasalahan masyarakat dapat di selesaikan secara cepat dan Akurat.

 

Semua permasalahan secara politis atau tertata akan ditindak secara tegas bersama team aparatur negara yang bersinergi untuk menegakkan kebenaran.

 

Disamping adanya perbedaan pendapat yang dinyatakan sebagai pecahan atau serpihan akan diusut secara hukum dan hak asasi manusia (HAM) secara peraturan undang undang yang berlaku.

 

Dengan ini Ketua Umum Lembaga Investigasi Negara (LIN)  beserta wakil – wakil nya dari semua provinsi se-Indonesia akan menindak tegas oknum-oknum yang membackup segala macam urusan ilegal atau yang bertentangan dengan hukum.

 

Dimana dengan adanya peningkatan sinergitas dan kapasitas meating point akan diadakan secepatnya di bulan 11 (November) 2022.

 

Dengan adanya perubahan ini akan diadakan rakernas (mubes) seluruh Indonesia agar dapat meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.

 

Disamping itu ketua umum lembaga investigasi negara ( LIN ) akan mengadakan pelantikan dan pelatihan kepada provinsi (DPD),kota dan kabupaten (DPC).

 

Diharapkan seluruh anggota (LIN) Lembaga investigasi negara di DPP dan DPD serta DPC bersiap – siap untuk acara tersebut,” ujar Agus gunawan terhadap awak media saat di wawancarai.

 

Redaksi 

Risto

 

Kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang LIN Kota Bitung Sulawesi Utara akan segera di Lantik

 

BITUNG,  SULUT ~ dewan pimpinan cabang (Dpc) sulut secepatnya akan mengadakan pelantikan dan akan mensosialisasikan kemasyarakat dan pemerintah setempat.

Dewan pimpinan cabang yang dibentuk oleh wakil ketua umum Agus Gunawan SH, MH dan Andrianto kaiko selaku korda Sulawesi Utara sangat bersemangat untuk menjadikan LIN (lembaga investigasi negara) menjadi lembaga besar di Sulawesi Utara sebagai sosial kontrol.

Mengingat hal ini Dewan pimpinan cabang (Dpc) LIN sudah mempunyai kantor sendiri berlantai 3 di kota Bitung Sulawesi Utara dan sangat baik mendapat sambutan dari pemerintah dan masyarakat.

Dengan ini DPC LIN kota Bitung Sulawesi Utara menjadi sorotan paling baik didalam maupun diluar instansi-instansi pemerintah, sehingga menjadikan kntor tersebut didalamnya sebagai

1.LT 1 KANTOR DPC LEMBAGA INVESTIGASI NEGARA

2.KANTOR MEDIA BEDAHKASUS.CO.ID DAN LIN -RI.COM.

3.KANTOR MEDIA SEPUTAR INDONESIA DAN PELATIHAN JURNALISTIK DAN INTELIJEN.

Didalam kekompakan team sebanyak 9 orang akan menjadi suatu sosial kontrol yang membutuhkan bantuan hukum atau pembelaan hukum.

Dpc Lin di kota Bitung Sulawesi Utara berada di Tengah-tengah masyarakat yang sangat baik dan hubungan humas propinsi Utara yang sangat mendukung kepada masyarakat setempat.

Lembaga investigasi negara telah hadir di kota Bitung sulut sebagai lembaga yg mana mengawasi kinerja aparatur negara yang menyalahi aturan sesuai UUD 1945 yang berlaku di negara Indonesia.

Redaksi 

CEO seputarindonesia

Polres Mojokerto Melalui Satreskrim, Memanggil Pengurus KPRI budi Arta Untuk dimintai Keterangan

 

MOJOSARI ~ Salah satu dari Team Tujuh bentukan anggota KPRI Budi Arta Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, yang beberapa hari lalu diambil sumpahnya oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto. Mulai hari ini satu-persatu dipanggil Polres Mojokerto melalui Kasat Reskrim tanggal 27Juli 2022 nomor B/1823/VII/RES 1.11/2022/Satreskrim, perihal permintaan keterangan dan data. Surat panggilan yang ditanda tangani Kasat Reskrim AKP. Gondam P. SIK MH.

 

 

Yuswanto salah satu Tim Tujuh yang dipanggil Polres Mojokerto dalam keterangan kepada awak media Jejak Jurnalis ini mengatakan bahwa dirinya ditanya oleh penyidik terkait identifikasi alur munculnya permasalahan di Koperasi Budi Arta   Mojokerto,  Rabu 3/8/2022 siang.

 

 

Dijelaskannya bahwa awal mula gegernya koperasi Budi Arta sejak awal Maret 2022 saat akan diadakan RAT tahun buku 2021, dimana saat penanda tangan berkas persiapan RAT ditolak oleh pengurus karena laporan keuangan belum diserahkan ke pengawas dan saat ditanya data-data pendukungnya ketua koperasi malikan tidak bisa memberikan, sehingga untuk rapat RAT tahun buku 2001 tidak bisa dilaksanakan.

 

 

Dan tidak kalah pentingnya, sebenarnya awal mula kekesruan Koperasi ini karena guru-guru SMA akan menarik uangnya baik simpanan pokok maupun sukarela tidak bisa cair termasuk yang pensiun, hal ini karena guru-guru SMA sejak tahun 2017 status kepegawaiannya sudah bukan di Kabupaten tapi langsung ikut di provinsi. Yuswanto menimpali lagi kalau sekarang dirinya dipanggil, besok Kamis dan Jumat ada lagi yang dipanggil, pungkasnya.

 

 

Ditempat lain  beberapa awak media saat ingin mengkonfirmasi kepada penyidik di kantor Rekrim tidak bisa ditemui dan diarahkan ke Humas Polres, ucap penjaga yang tugas saat itu. Sampai berita ini dinaikkan pihak redaksi belum berhasil mendapatkan keterangan. (Red)

KAMMI Minta Publik Percaya Kerja Timsus dan Komnas HAM Dalam Mengungkap Kasus Tewasnya Brigadir “J”

 

JAKARTA – Banyaknya narasi pemberitaan daur ulang terkait kasus tewasnya Brigadir Yoshua Hutabarat ( Brigadir “J”….red) yang menjurus kepada berita bohong, disikapi oleh banyak pihak karena berita tersebut bisa jadi dari sumber yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) juga ikut angkat bicara terkait perkembangan penanganan kasus tewasnya Brigadir “J”.

KAMMI meminta masyarakat lebih bijak dalam menanggapi kasus ini dan tidak ikut menyebarkan berita-berita yang belum jelas kebenarannya.

Hal itu seperti diungkapakan oleh Ketua Umum PP KAMMI, Zaky Ahmad Rifa’i, yang menegaskan spekulasi masyarakat yang berkembang memang tidak bisa dihindari jika kasus tewasnya Brigadir Yoshua tidak segera terselesaikan.

Menurut Zaky Ahmad hal ini karena pada kasus tewasnya Brigadir “J” sudah jelas menyangkut soal kemanusiaan dan juga kredibilitas institusi Polri.

“Saya yakin kasus ini akan terungkap secara transparan, sebab oknum-oknum yang kemungkinan ada kaitannya dengan kasus ini sudah dinonaktifkan, CCTV juga sudah ditemukan, dan dugaan telah naik ke pembunuhan berencana,” ujar Zaky kepada wartawan di Jakarta kemarin Senin (25/7/22).

Ia berharap agar Polri segera dapat menetapkan tersangka agar spekulasi di luar tidak makin berkembang kemana – mana.

Ketua Umum PP KAMMI ini juga meminta kepada masyarakat, agar tidak turut memperkeruh suasana dengan menyebar informasi yang belum jelas kebenarannya.

“Kita percayakan sepenuhnya kepada tim khusus yang dibentuk pak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan juga Komnas HAM yang juga turun tangan secara mandiri.yang diinstruksikan khusus untuk mengungkap kasus ini,”tegas Zaky Ahmad.

Polri sebelumnya juga menyarankan agar publik tidak berspekulasi soal kasus tewasnya Brigadir “J”.

Hal itu justru akan membuat kasus ini semakin keruh. Publik sebaiknya menunggu penjelasan dari para ahli yang menangani kasus ini. (red/team)

Hj. Sujinah, S.pd : Kegiatan Ekstrakulikuler Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan

KAMPAR ~ Dalam upaya peningkatan kualitas dan mutu pendidikan serta untuk melakukan terobosan baru,Hj.Sujinah S.pd yang profesinya selaku Kepala Sekolah SD Negeri 017 Desa Bukit Kemuning kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar Riau sedang membuat wacana kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya.

Saat ditemui di tempat Ia mengajar pada 24 Juli 2022, Hj.Sujinah, S.pd menceritakan rincian demi rincian tentang apa yang menjadi program SD Negeri 017 nantinya,mulai dari kegiatan Drum Band, Pelajaran Bahasa Inggris,hingga kegiatan musik angklung serta masih berbagai lagi kegiatan lainnya.

Menurut Hj.Sujunah, kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di sekolahnya ini nantinya akan menjadi sebuah kegiatan dan pengembangan minat bakat setiap siswa yang memiliki talenta.sehingga talenta muda yang dimiliki akan dapat menunjang karir sisw di setiap bidangnya.

Dan tak hanya itu saja,Sujinah juga berharap bahwa dengan diadakan kegiatan ekstrakurikuler ini,waktu siswa dalam bermain, khususnya permainan gadget akan dapat hilang atau tergantikan oleh kegiatan kegiatan yang ada disekolah.sebab bahaya dan dampak dari gadget yang luar biasa kepada anak yang akan mempengaruhi proses serah pola anak saat belajar di bangku sekolah.

Diakhir bincang bincangnya,Kepala sekolah SD Negeri 017 ini juga berharap kepada seluruh orang tua siswa agar dapat kiranya mendukung apa yang menjadi wacana pihak sekolah.dan ia juga mengatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan ini akan ditampilkan dalam pagelaran menyambut bulan Muharram yang tinggal beberapa hari. (Pajar Saragih)

Polda Jambi Kirim Tim Trauma Healing untuk Keluarga Brigadir J

JAMBI – Kapolda Jambi Irjen Albertus Rachmad Wibowo berkunjung sekaligus melayat dan bersilahturahmi ke rumah duka Brigadir Nofryansah Yoshua Hutabarat atau Brigadi J, yang tewas dalam insiden penembakan di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Kapolda dengam Didampingi Dir Intelkam Polda Jambi Kombes Bondan Witjaksono, disambut kedua orang tua mendiang, dan keluarga besarnya di rumah duka Unit I, Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi.

“Saya datang secara pribadi untuk menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya pada keluarga besar di sini,” kata Rachmad kepada awak media, Kamis (14/7).

Dalam kesempatan itu, Rachmad memastikan, pihaknya akan menampung segala aspirasi dari pihak keluarga.

Bahkan, dikatakan Rachmad, Polda Jambi akan mengirimkan dokter dan petugas trauma healing, bagi ibu kandung Yosua.

“Mereka akan memeriksa keadaan kesehatan ibunda. Mudah-mudahan dapat meringankan beban dari keluarga, nantinya keluarga dapat mencurahkan segala perasaan kepada petugas trauma healing tersebut,” ujarnya.

Rachmad juga mengatakan, saat ini Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim untuk membuat peristiwa itu terang benderang. Dia juga mengimbau keluarga besar mendiang Brigadir Yosua, agar mempercayakan masalah ini pada Polri.

Kedatangan Rachmad pun disambut baik oleh segenap keluarga besar. Ayah kandung Yosua, Samuel Hutabarat mengatakan mereka sangat berharap agar barang-barang Yosua bisa segera dikembalikan.

Setelah berbincang, Kapolda Jambi didampingi kedua orang tua Yosua dan keluarga besar, mendatangi Tempat Pemakaman Umum (TPU) di mana Yosua dimakamkan dan memimpin langsung doa untuk almarhum yosua.(red)