Bekasi:Jumat (27/01/2023) Bertempat di PT Samsung Electronics Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Indonesia bersama 80 pengusaha penerima fasilitas tempat penimbunan berikat, KITE, reksan cukai sampai dengan pelaku usaha UMKM melaksanakan dialog kerja dalam rangka pengembangan kebijakan pemerintah dan strategis bisnis menuju Indonesia Maju.
Acara dibuka dengan sambutan oleh President Director PT Samsung Electronics Indonesia , Mr. Hong yeun suk. Sambutan berisi ucapan terimakasih atas dukungan kepada dunia usaha yang terus dibantu melalui insentif fiskal khususnya di tengah pandemi covid-19.
Komisaris PT Cikarang Inland Port, Erlangga Mantik juga memberikan sambutannya dalam acara tersebu. Erlangga menjelaskan bahwa Cikarang Dry Port hadir untuk menciptakan hilirisasi industri yang semakin efektif dan efisien. Dibantu pengawasan oleh Bea dan Cukai yang bertugas di sana untuk membantu kelancaran proses impor dari tanjung priok.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani sembari memberikan paparan materi, menanggapi kemajuan Cikarang Dry Port yang dulu diresmikan olehnya pada tahun 2010. Tantangan global semakin dinamis oleh karena itu instrumen fiskal seperti Pajak dan Bea Cukai akan terus ditinjau dari sisi insentif fiskal dan optimalisasi penerimaan. Kebijakan fiskal dari pemerintah akan terus dikembangkan untuk menjawab tantangan dunia demi mendorong industri di Indonesia.
Setelah melaksanakan dialog dengan para pelaku usaha. Sri Mulyani juga melakukan kunjungan langsung ke Cikarang Dry Port. Melihat kemajuan dalam kecepatan bongkar timbun, tingkat keamanan barang, dan pengawasan oleh Bea Cukai cukup membanggakan. Namun bukan berarti hal tersebut memuaskan, masih banyak ruang perbaikan yang dapat ditingkatkan kepada perusahaan pengguna Cikarang Dry Port Agar semakin efisien dan efektif. ( Red )