Beranda blog Halaman 669

Partai Hanura Dukung Dr. Barraa Sebagai Calon Bupati Mojokerto Pilkada Serentak Tahun 2024

Keterangan Foto paling bawah. Dari kiri ke kanan Yunianto Wahyudi Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Jawa Timur, Syaikhu Subkan SH Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Mojokerto, Prof.Dr.KH.Asep Saifudin Chalim,M.Ag, Akhiyad Anggota DPRD Kab.Mojokerto dari Partai Hanura dan M.Firmansyah, SE,MM. (14/8/2022).

 

Mojokerto – “Berdasarkan aspirasi dari PAC Partai Hanura se-Kabupaten Mojokerto. Maka Partai Hanura Kabupaten Mojokerto menyatakan mendukung Muhammad Al-Barra sebagai calon bupati Mojokerto pada Pilkada serentak tahun 2024”, tegas Syaikhu Subkhan ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Mojokerto dihadapan para hadlirin. Kemudian dijawab dengan serentak oleh para hadlirin “ Setuju “. Dan diteruskan sejenak kemudian dengan tepuk tangan yang gegap gempita. (14/8/2022).

Dukungan kepada Dr.Barra yang nama lengkapnya Dr.H.Muhammad Al-Barraa, Lc.M.Hum biasa disapa dengan Gus Barra yang merupakan putera sulung dari Prof.Dr.KH.Asep Saifudin Chalim, M.Ag pemangku Pondok Pesantren kondang Amanatul Umah Kembangbelor Pacet Mojokerto itu, terjadi dalam acara yang dikemas dalam Pengukuhan Pimpinan Anak Cabang Partai Hanura Se-Kabupaten Mojokerto bertempat di Rumah Makan yang bagus, apik, asri dan prestise, ruang makan yang nyaman juga segar, ada ruang makan VIP berAC, serta dilantai dua adaruang meeting luas dengan view alam indah Den-Bei Resto & Café jalan Raya Pungging Kembangringgit Mojokerto Phone 081280555358 pada Ahad, 14 Agustus 2022.

H.Muhammad Syakhu Subkan, SH sang ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Mojokerto juga telah mengesahkan kepengurusan PAC Partai Hanura se-Kabupaten Mojokerto sebanyak 18 PAC lengkap sesuai dengan jumlah kecamatan di Kabupaten Mojokerto yaitu 18 kecamatan.

“Dengan mengucap Bismilahirrahmanirrahim.  saya sebagai ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Mojokerto menyatakan mengukuhkan secara sah PAC Partai Hanura se-Kabupaten Mojokerto masa bhakti 2022-2027”, ucap Syaikhu. Kemudin dilanjutkan dengan penyerahan SK secara simbolis, para ketua PAC terpilih maju berdiri dihadapan para hadlirin.

Romo Kyai Asep Saifudin Chalim yang hadlir dalam acara tersebut berkenan memberikan wejangan yang antara lain. Siap membantu membesarkan Partai Hanura Kabupaten Mojokerto. Hendaknya kalau ingin agar partai Hanura besar dan mendapatkan kursi DPRD secara signifikan harus disiapkan 5 hal, yaitu Strategi, Jaringan sampai ke RT, Aksi sosial yang membantu kehidupan masyarakat, niat dan semangat pengurus yang kuat dan sungguh-sunggug dan finansial.

Sebagai contoh aksi sosial yang dimaksud Romo Kyai Asep, adalah membantu pengusaha kecil menengah yang terbilit hutan rentenir. Dengan memberikan bantuan permodalan.

Yunianto Wahyudi Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Jawa Timur yang ikut hadir dalam acara tersebut diatas memberikan banyak masukan kepada para pengurus PAC dan DPC Partai Hanura. Antara lain Teknik, strategi maupun kiat bagaimana para calon legislatif agar berhasil menjadi anggota DPRD tanpa harus hanya mengandalkan modal uang yang sampai ratusan juta rupiah.

Sebentar lagi ada verifikasi factual dalam proses pendaftaran Parpol Peserta Pemilu 2024. Hendaknya disiapkan kantor, ATK, administrasi organisasi, papan nama, surat-surat keabsahan kantor dan lain-lainnya, agar Partai Hanura lolos verifikasi sebagai patai peserta pemilu, kata Yunianto.

Dalam sesi wanacara, kepada para kuli tinta yang hadir baik Syaikhu maupun Yunianto menjelaskan bahwa rekom dari DPP Partai Hanura untuk Gus Barraa dijamin 100 % turun. Karena selama ini dengan DPP terjalin hubungan dan komunikasi yang baik dan harmonis.

Juga disampaikan bahwa pada pileg 2024 Partai Hanura Kabupaten Mojokerto mentargetkan dengan target yang realistis, yaitu memperoleh  5 (lima) kursi DPRD Kabupaten Mojokerto.

Hadlir undangan sebanyak 75 orang yang mayoritas para pengurus PAC Partai Hanura se-Kabupaten Mojokerto. (M Rozi)

Dewan Pimpinan Daerah ( DPD ) Lira Mojokerto Raya Adakan Rapat Kerja Bersama DPK se Mojokerto Raya

Mojokerto – Dewan Pimpinan Daerah ( DPD ) Lira Mojokerto Raya sejak didaftarkan ke Kantor BAKESBANGPOL Kabupaten dan Kota Mojokerto belum genap setahun sudah banyak kegiatan yang dilakukan terutama kegiatan bakti sosial anak yatim, pendampingan kasus-kasus kekerasan rumah tangga dan sebagainya, intinya DPD LIRA sudah mampu mewarnai dalam kegiatan kerjasama dengan pemerintah.

Pemdes Sukadaya Pagi Ini Gelar Lomba Gerak Jalan Dalam Rangka Menyambut HUT RI Ke -77

BEBAS DENGAN ASIMILASI RUMAH, 13 WARGA BINAAN LAPAS CILEGON DIMINTA JAGA KELAKUAN BAIK

Rakerja kali ini dilaksanakan dirumah Bupati Lira M Arif di Desa Gondang Mojokerto, yang dihadiri anggota DPK Lira Mojokerto dan Beberapa Anggota DPD , Dalam rakerja kali ini, Anggota DPK satu persatu memberikan laporan kegiatan di wilayahnya masing-masing, beda dengan pertemuan-pertemuan sebelumya , suasana rapat terasa hidup yang tentunya menjadi harapan bersama demi majunya LSM Lira, selain menyampaikan program kerja DPK , ada juga beberapa permasalah di daerah yang belum selesai ditangani oleh Pihak berwenang, seperti kasus KDRT yang juga menjadi perhatian khusus , karena masih terkatung-katung belum memperoleh kejelasan dari pihak berwajib. Padahal masyarakat sangat menanti, sejauh mana keseriusan pihak Polresta Mojokerto dalam menangani kasus tersebut .

Disisi lain, DPD Lira Mojokerto sendiri yang susunan pengurusnya terdiri dari berbagai macam dinas dan subdinas , diharapkan oleh Bupati Lira M Arif SH, mampu melakukan pendampingan kepada anggota lira di dalam rangka kegiatan-kegiatan di tingkat kecamatan ( DPK), karena LSM Lira struktur kepengurusannya hampir sama dengan pemerintahan Daerah.

Semakin bertambahnya anggota lira di daerah , M Arif menghimbau kepada seluruh anggota untuk tetap saling menghormati , menjunjung tinggi etika dalam berorganisasi, memahami tupoksinya .karena pada dasarnya Pengurus DPD Mempunyai tugas pokok fungsi sebagai pendamping terhadap struktur di bawahnya yakni Pengurus kecamatan ( DPK )

Dalam rapat kali ini juga membahas tentang Lomba rebana , yang rencana akan di ikuti oleh peserta dari wilayah kota dan kabupaten Mojokerto .
Disamping itu , pimpinan DPD lira juga menampung beberapa aspirasi yang disampaikan oleh DPK , melihat perkembangan dalam anggota Lira, khususnya wilayah kerja DPK hampir 50% anggotanya bergerak dibidang UMKM, untuk itu guna mempercepat target kerja, masing masing DPK diharapkan juga membentuk kelompok binaan di masing-masing wilayah kerjanya. Lebih lanjut DPD melalui dinas strukturalnya akan memberi tugas untuk mendorong kinerja DPK dan berkerjasama dengan dinas-dinas yang terkait .

Ditambahkan oleh Herianto selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Lira ” Dalam waktu dekat DPD akan segera melakukukan koordinasi atau silaturrohmi kepada forkompinda , di sini SK untuk DPK juga sudah kami berikan, untuk itu harapan saya DPK segera melaksanakan koordinasi, silaturahmi serta pemberitahuan kepada Forkopimcam di daerah “. Pungkasnya (im)

IKM WELCOME BERSINERGI DENGAN KOMUNITAS NASIONAL

.JAKARTA, – Sejumlah pimpinan komunitas, mewakili dari Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta, bersilaturahmi ke Induk Keluarga Minangkabau (IKM) yang dipimpin oleh DR H Boy Rafli Ammar, SH, MH, dan menyambut baik (welcome) untuk bersinergi dengan komunitas nasional.

Dewan Pimpinan Pusat IKM yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Induk Kelurga Minangkabau, Ibunda Hj Yemelia sangat gembira dengan adanya maksud dan tujuan komunitas yang datang pada pertemuan ke sekretariat DPP IKM di Jalan Tebet Raya Dalam No 14 Jakarta Selatan, Jumat malam (14/8).

Komunitas dari Lembaga Investigasi Negara (LIN) yang diketuai oleh Muhamad Yusuf, SH, dan Sekjend Drs Antoni Pane, MM, serta Agus Gunawan, SH, MH, dari Bedah Kasus meminta ketua DPP IKM itu menjadi Pembina LIN yang ber anggota dari berbagai media on line, media cetak,leave streaming yang bergabung sebanyak sekitar.500 media di tanah.

Hal itu diungkapkan oleh Agus Gunawan, didampingi oleh pengacara Natalie, SH, MH, sebagai koordinator liputan, media Bedah Kasus, Seputar Indonesia dan Media Warta Indonesia untuk berintegrasi dan kolaborasi dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dengan DPP IKM.

” Induk Organisasi perantau dari Sumbar itu, nampaknya mulai dilirik oleh berbagai perkumpulan “Urang Awak” untuk bergabung ke Induk Keluarga Minang yang akan berko – laborasi dengan Gerakan Seribu (Gebu Minang), ” ungkap Arnold kepala Departemen Antar Lembaga DPP IKM.

Selain itu, turut memberi penjelasan Bambang Sudiyono selaku ketua, Ia juga meminta Bapak DR.H. Boy Rafli Ammar, SH, MH. berkenan menjadi pembina KIBAR Nusantara sebuah organisasi yang bernuansa lintas agama, budaya, dan lintas negara.

Sekitar 500 komunitas sudah berga bung dari jumlah 1300 komunitas yang saat ini sedang proses Fakta Integritas dan akan bergabung dengan Kibar Nusantara yang dideklerasikan di Tasikmalaya, bulan 21 Mei 2022 silam, katanya

Sekjend DPP IKM Pusat Yemelia, menyambut dengan senang hati kehadiran, baik komunitas Lembaga Investigasi Negara, Kibar Nusantara, GMPI dan Media Seputar Indonesia, Bedah Kasus, MWI dengan 500 lebih kolaborasi media di bawah koordinator Agus Gunawan, SH.

Bundo Sekjend, lebih akrab dijuluki oleh warga IKM kalangan perantau minang, mengatakan mari kita mulai melestarikan  berbagai hal yang ber kaitan dengan sosial, seni dan budaya.

“Kita bersinergi dan silaturahmi dengan semua ormas, lembaga dan induk ikatan yang bisa bersama sama mencari solusi dalam suatu masalah untuk masa depan yang lebih baik, ” ujar, uni Yemelia didampingi oleh pengurus DPP IKM lainnya.

Ketua antar Lembaga dan Luar Negeri Arnold Tan Shinaro mengungkapkan, Eksistensi Dewan Pimpinan Pusat Induk Keluarga Minangkabau ( DPP-IKM) adalah sebagai Persaudaraan berbasis Minang, Agama, dan Keindonesiaan.

Pertemuan awal itu, penuh keakraban sebab semua sahabat dan saudara pimpinan komunitas serta media tersebut sudah akrab sebelumnya dengan ibu Yemelia yang pernah sebagai pejabat Protokoler Pemda Provinsi Banten.

Menurut Ibu Yemelia, program DPP IKM, yang perlu diinformasikan dalam waktu singkat mempersatukan ikatan ikatan perantau, bukan hanya ke per kumpulan tertentu tetapi juga ke semua komunitas yang ada, berasal dari  daerah rantau yang berbeda.

Program lainnya untuk melestarikan seni dan budaya, IKM mendukung program pemerintah dalam upaya pengembangan pariwisata sebagai program cantik kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif yang dipimpin oleh Menteri Sandiaga Uno.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif nampaknya, saat ini lagi sibuk sibuknya membenahi lokasi dan tujuan wisata hingga ke pelosok pedesaan  di tanah air.

Jajaran IKM akan menyelenggarakan Festival Kuliner yang diikuti sebanyak 70 peserta,dari daerah yang berbeda , sekaligus pelantikan pengurus IKM  se -Jawa Barat yang dipusatkan di kota Cimahi awal September 2022.

Pertemuan antara pimpinan komuni tas dan media dengan Sekjend DPP IKM, saat itu, maksud dan tujuan semua yang dikomunikasikan, diinfor masikan dan dikoordinasikan, akan diteruskan kepada ketua umum DPP IKM Bapak Komjen Pol DR  H Boy Rafli Ammar, SH, MH, Datuk Rangkayo Basa, ujar Yemelia.(Risto)

BEBAS DENGAN ASIMILASI RUMAH, 13 WARGA BINAAN LAPAS CILEGON DIMINTA JAGA KELAKUAN BAIK

CILEGON – Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Republik Indonesia memperpanjang program hak integrasi dan asimilasi di rumah bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) guna mencegah penularan COVID-19 hingga 31 Desember 2022. Di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon, sebanyak 13 WBP dinyatakan bebas dengan program asimilasi rumah (asirum).

Kalapas Cilegon, Sudirman Jaya menjelaskan pemberian asimilasi ini merupakan implementasi Kepmenkumham Nomor M.HH.73.PK.05.09 Tahun 2022. Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI ini, memperpanjang ketentuan batas waktu pada Permenkumham Nomor 43 Tahun 2021, tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat bagi Narapidana dan Anak dalam rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran COVID-19.

Pemdes Sukadaya Pagi Ini Gelar Lomba Gerak Jalan Dalam Rangka Menyambut HUT RI Ke -77

Kalapas juga berharap, bagi warga binaan yang menjalani program asimilasi rumah tersebut agar terus mempertahankan kelakuan baik.

“Buat semua yang bebas dengan asirum hari ini, jangan mengulangi kesalahan yang sama. Jadilah manusia yang berguna dan baik bagi lingkungan sekitar kalian,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan meski dinyatakan bebas, warga binaan yang mendapatkan hak asimilasi mempunyai kewajiban untuk absensi secara rutin ke Balai Pemasyarakatan setempat wilayah napi menjalani program asimilasi di rumah.

*Polsanak Ditlantas Polda Sulteng perkenalkan APILL di TK Gamaliel*

PALU, Anak-anak Taman Kanak-Kanak (TK) Gamaliel di Jalan Pattimura Palu diberikan surprise kehadiran bapak ibu Polisi berseragam lalu lintas, Sabtu (13/8/2022)

Mereka adalah Polisi Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sulteng yang dipimpin oleh Kompol H. Abu Bakar Djafar, SH, MM, MH selaku Kasubdit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel).

Kedatangannya di TK Gamaliel dalam rangka Polisi Sahabat Anak (Polsanak) salah satu program dari Ditlantas Polda Sulteng. Anak-anakpun antusias menyambut kedatangan mereka.

Setelah memperkenalkan diri, anak-anakpun diajak bernyanyi dan dilanjutkan memperkenalkan berbagai rambu-rambu lalu lintas atau APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) serta mengadakan lomba mewarnai rambu lalu lintas.

Pemenangpun disiapkan hadiah menarik berupa helm anak dan tidak lupa sebagai ucapan terima kasih Polsanak membagikan bingkisan makanan kecil kepada semua peserta.

“Rambu-rambu lalu lintas perlu diperkenalkan secara dini kepada anak-anak,” ucap Kompol H. Abu Bakar, Sabtu (13/8/2022)

Cara penyampaiannyapun dikemas sesuai usia mereka, seperti bernyanyi, melihat gambar rambu lalu lintas dan mewarnai gambar, jelasnya

Semoga dengan pengenalan rambu lalu lintas atau APILL kepada usia dini dapat membentuk generasi muda yang patuh dan taat kepada aturan berlalu lintas, harapnya.

Untuk diketahui ada sekitar 60 anak TK Gamaliel yang mengikuti kegiatan ini, sambutan positif dan apresiasipun disampaikan kepala sekolah kepada Polsanak Ditlantas Polda Sulteng.

Sekjen DPP Partai Perindo Bersama CEO Beberapa Media dan Sekaligus Wakil Ketua Umum DPP Lembaga Investigasi Negara (LIN) RI Agus Gunawan S.H,M.H Mengadakan Meating Point Dikantor Pusat DPP Perindon untuk Perencanaan Caleg dan Bacaleg Seluruh Indonesia.

Keterangan Foto : Sekjen DPP Partai Perindo Bersama  CEO Beberapa Media dan Sekaligus Wakil Ketum DPP LIN RI Agus Gunawan S.H,M.H

 

Jakarta,  Kantor pusat dpp perindo kedatangan tamu dari wakil ketua umum DPP lembaga Investigasi negara (LIN) dan CEO beberapa media pada hari jumat tanggal 12 agustus 2022 meating tersebut bertujuan untuk menjalin kerjasama atau sinergiritas untuk kemajuan kedepanya.

www.Lin-ri.com

meating point tersebut sekjen DPP partai perindo mendukung program – program yang direncanakan oleh wakil ketua umum DPP lembaga Investigasi Negara (LIN) serta konsep – konsep untuk memajukan parah pemimpin daerah menjadi lebih baik dan berkualitas.

konsep – konsep nya mencakup dimana untuk kemajuan bangsa dan tanah air dan mendidik seluruh masyarakat agar memberikan pencerminan hidup yaitu dalam bidang :

1.SAMPAH diindonesia yang sulit ditanggulangi ( grean eco )
2.UMKM untuk parah caleg dan bacaleg ( pengusaha )
3.Menjadikan semua caleg dan Bacaleg tidak sia – sia dalam pencalonan anggota dewan (DPR)
4.Memberikan dukungan dan bertujuan mensejaterahkan masyarakat dalam kemandirian

Dalam pertemuan tersebut, juga akan memberikan dukungan kepada wakil ketua umum DPP LIN untuk memberikan untuk menduduki kursi dewan di provinsi banten, dalam dapil 3 tangerang raya atau kabupaten atau DPR-RI dalam ucapnya melalui kendaraan parpol perindo. Ujar Agus

 

Redaksi

Agus GunawanS.H

*Melalui Goes To School, Ditlantas Polda Sulteng ajarkan etika berlalu lintas*

PALU, Tertib dalam berlalu lintas mulai ditanamkan oleh Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sulteng melalui kegiatan Goes To School, Jumat (12/8/2022)

Ditlantas Polda Sulteng melalui Sub Direktorat (Subdit) Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) kali ini mengunjungi SMP Gamaliel Palu dipimpin Kasubdit Kamsel Kompol H. Abu Bakar Djafar, SH, MM, MH

Sebanyak 200 siswa-siswi SMP Gamaliel sangat antusias menyimak dan mengikuti materi yang disampaikan tim subdit Kamsel Ditlantas Polda Sulteng

“Untuk mewujudkan masyarakat tertib berlalu lintas, Subdit Kamsel Ditlantas Polda Sulteng terus gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,” jelas Kompol H. Abu Bakar

Masih jelas Abu Bakar, sasaran sosialisasi dan edukasipun juga kami laksanakan kepada para pelajar, ini untuk membekali mereka tentang bagaimana etika berlalu lintas

Hal ini perlu dilakukan, agar saat mereka sudah memenuhi syarat untuk mengendarai kendaraan bermotor sudah memahami atuiran berlalu lintas, ucapnya

Ada beberapa materi yang kami sampaikan kepada para siswa, antara lain situasi dan kondisi angka kecelakaan lalu lintas baik tahun 2020 maupun 2021 yang juga menggambarkan berapa orang yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas baik meninggal dunia, luka berat, luka ringan dan kerugian materiil, terang mantan Wakapolres Donggala ini

Demikian juga faktor penyebab kecelakaan lalu lintas juga dijelaskan Kasubdit Kamsel ini, manfaat penggunaan helm, manfaat pemakaian safety belt bagi pengemudi dan penumpangnya,

Abu Bakar juga menerangkan pengemudi atau pengendara kendaraan wajib memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) bagi yang sudah memenuhi syarat. Tidak lupa Abu Bakar juga menyinggung keberaan kamera ETLE untuk merekam pelanggaran yang terjadi di jalan raya,

Dalam kesempatan tersebut, Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Sulteng juga berpesan kepada pelajar yang belum memenuhi syarat untuk tidak membawa kendaraan ke sekolah, pungkasnya.

Kegiatan Sosialisasipun semakin meriah dengan dilontarkannya pertanyaan atau kuis yang dipandu oleh Kasubdit Kamsel dengan pemberian hadiah berupa helm bagi yang berhasil menjawab pertanyaan.

Wakapolri Bicara Bagaimana Melindungi Dunia Pendidikan dari Paham Radikalisme

Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, memasuki tahun ajaran baru, dunia pendidikan, khususnya tingkat Perguruan Tinggi harus terus meningkatkan kewaspadaan terhadap paham dan gerakan kekerasan, terutama yang ditujukan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dengan legitimasi yang didasarkan pada pemahaman agama yang salah. Paham dan gerakan tersebut adalah intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.

Menurutnya, berdasarkan catatan Global Terrorism Index 2022 menyebut bahwa sepanjang tahun 2021, terdapat 5.226 aksi terorisme di seluruh dunia. Korban meninggal dunia yang berjatuhan akibat aksi tersebut mencapai 7.142 jiwa.

“Tidak sedikit dari jumlah tersebut adalah anak-anak, perempuan, dan golongan usia renta; hal ini menunjukkan bahwa terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, bukan gerakan keagamaan,” kata Gatot dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/8/2022).

Di Indonesia, kata Gatot, data yang dimiliki oleh Densus 88 terkait aksi terorisme dan penangkapan terhadap pelakunya juga menunjukkan angka yang tinggi. Fenomena ini tidak bisa dilepaskan dari penyebaran paham dan gerakan radikalisme dan intoleransi yang utamanya, menyasar kalangan anak-anak muda, termasuk dengan masuk ke wilayah pendidikan.

“Dalam lima tahun terakhir ini saja, dunia pendidikan kita, khususnya kampus, masih menjadi incaran utama kelompok radikal-terorisme,” katanya.

Jenderal bintang tiga ini menjelaskan, proses infiltrasi paham dan gerakan radikal dan ekstremisme masuk dengan berbagai cara, mulai dari menyusup di kegiatan-kegiatan keagamaan (CISForm, 2018), masjid-masjid kampus (INFID, 2018), dan persebaran buku-buku (PPIM, 2018).

Pola penyebarannya pun tidak lagi dilakukan hanya melalui medium dakwah dan forum-forum halaqah, tetapi sudah merambah ke media sosial (cyber space) dan jalur-jalur pertemanan.

“Hasilnya, sebagaimana dilaporkan PPIM (2020), 24,89% mahasiswa Indonesia terindikasi memiliki sikap intoleran. Dari sumber lain, Alvara Research (2020) melaporkan bahwa 23,4% mahasiswa dan pelajar Indonesia mengaku anti-Pancasila dan malah pro-khilafah. Data-data ini tentu mengkhawatirkan, tetapi bukan berarti tidak bisa kita kalahkan,” katanya.

Sel Tidur

Sebagai pintu terakhir sebelum menggumpal menjadi terorisme, radikalisme adalah sikap atau mental yang menyetujui dan mendukung penggunaan aksi-aksi kekerasan untuk mencapai suatu tujuan.

Mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. secara lebih spesifik menjelaskan bahwa seseorang dapat dicurigai terjangkit radikalisme apabila menunjukkan bentuk-bentuk aksi seperti mengapresiasi aksi terorisme, tidak mengecam aksi terorisme, menunjukkan dukungan melalui unggahan di media sosial, mencurigai aksi teror sebagai rekayasa, dan sebagainya.

“Jika sikap dan pemahaman ini tidak segera diintervensi, sangat mungkin seseorang yang sudah radikal menjadi teroris. Yang bersangkutan bukan lagi mendukung dan menyetujui aksi-aksi kekerasan, tetapi sudah terlibat langsung dengan menjadi pelaku atau eksekutor aksi-aksi kekerasan tersebut,” ujar Gatot.

Hal yang harus dipahami bersama, lanjut Gatot, radikalisme terjadi secara bertahap dan dengan kadar yang berbeda-beda pula. Umumnya, radikalisme bermula dari intoleransi, yakni sebuah pemahaman dan sikap yang menolak keberadaan kelompok lain; risih dengan perbedaan.

“Itu sebabnya, tidak sedikit pakar dan pengamat yang menyebut radikalisme ibarat sel tidur yang sewaktu-waktu dapat tergerak untuk melakukan aksi-aksi anarkis,” katanya.

Lima Sebab

Ia pun memaparkan ada lima sebab kenapa anak-anak muda tertarik pada narasi atau bahkan gerakan intoleran dan radikal. Pertama, mereka sedang mencari identitas diri. Studi yang dilakukan oleh The United States Institute of Peace pada 2010 menunjukkan bahwa 2.032 militan asing jaringan Alqaeda berasal dari kalangan mahasiswa dan pelajar; mereka adalah orang-orang yang sedang mengembara untuk menemukan jati dirinya.

Kedua, mereka membutuhkan perasaan kebersamaan. Kelompok teroris pandai memanfaatkan para remaja yang sedang resah terhadap kondisi emosionalnya. Mereka ingin mencari kebersamaan yang kadang tidak mereka dapatkan dari keluarganya.

Ketiga, mereka ingin memperbaiki apa yang dianggap mencederai rasa keadilan. Para remaja ini memiliki semangat yang menggebu-gebu dan idealisme yang tinggi untuk melakukan perubahan, hal inilah yang juga dimanfaatkan oleh kelompok teroris.

Keempat, mereka sedang membangun citra diri. Kelompok remaja sangat ingin terlihat menonjol atau eksis, karenanya mereka cenderung tidak segan untuk melakukan berbagai cara untuk tampil impresif, termasuk di antaranya adalah dengan menjadi bagian dari kelompok dan gerakan ekstremis.

Kelima, mereka memiliki akses yang luas untuk berinteraksi dengan siapa pun di dunia maya, termasuk dengan kelompok radikal. Persinggungan di dunia maya inilah yang kerap menjadi permulaan bagi kalangan muda untuk bergabung dengan kelompok teroris.

“Khusus pada poin terakhir, banyak kalangan yang menyebut media sosial telah membuat kalangan anak-anak muda semakin rentan, terutama –sebagaimana dikemukakan dalam temuan Wahid Foundation (2017)—karena kalangan muda lebih senang belajar agama dari media sosial, dengan ustaz/ah yang belum tentu terjamin kualitas keilmuan dan akhlaknya,” katanya.

Melawan dengan Kebersamaan

Gatot mengatakan, penanggulangan bahaya radikalisme dan terorisme di kalangan perguruan tinggi harus diprioritaskan, selain karena hal ini merupakan bagian dari tiga dosa besar di dunia pendidikan yang sedang gencar dihilangkan oleh pemerintah, radikalisme dan terorisme juga berpotensi besar menghancurkan bukan saja negara, tetapi kemanusiaan dan peradaban kita.

Untuk itu, Polri serius membangun kerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia untuk melawan segala bentuk ajaran dan gerakan kekerasan. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kesiapsiagaan nasional, masifikasi program kontra-ideologi, deradikalisasi, netralisasi media, serta netralisasi situasi.

“Pihak kampus pun harus lebih aktif menjadi, meminjam istilah Kadensus 88, kampus inklusi anti-intoleransi. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan pertama, membuka lebih banyak ruang perjumpaan di dalam kampus; tak boleh ada organisasi mahasiswa yang bersifat eksklusif. Kampus juga harus tegas soal regulasi anti-radikalisme di internal masing-masing. Hal ini diwujudkan salah satunya dengan kesepakatan bersama untuk selalu patuh dan menjunjung tinggi empat komitmen dasar negara, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Kampus juga harus selalu memastikan materi pembelajaran mengandung pandangan keagamaan moderat dan bernuansa wawasan kebangsaan,” katanya.

“Hanya dengan komitmen dan kebersamaan, kita dapat bersama-sama mengalahkan paham dan gerakan kekerasan,” katanya mengakhiri.

Wakapolri Bicara Bagaimana Melindungi Dunia Pendidikan dari Paham Radikalisme

Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, memasuki tahun ajaran baru, dunia pendidikan, khususnya tingkat Perguruan Tinggi harus terus meningkatkan kewaspadaan terhadap paham dan gerakan kekerasan, terutama yang ditujukan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dengan legitimasi yang didasarkan pada pemahaman agama yang salah. Paham dan gerakan tersebut adalah intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.

Menurutnya, berdasarkan catatan Global Terrorism Index 2022 menyebut bahwa sepanjang tahun 2021, terdapat 5.226 aksi terorisme di seluruh dunia. Korban meninggal dunia yang berjatuhan akibat aksi tersebut mencapai 7.142 jiwa.

“Tidak sedikit dari jumlah tersebut adalah anak-anak, perempuan, dan golongan usia renta; hal ini menunjukkan bahwa terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, bukan gerakan keagamaan,” kata Gatot dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/8/2022).

Di Indonesia, kata Gatot, data yang dimiliki oleh Densus 88 terkait aksi terorisme dan penangkapan terhadap pelakunya juga menunjukkan angka yang tinggi. Fenomena ini tidak bisa dilepaskan dari penyebaran paham dan gerakan radikalisme dan intoleransi yang utamanya, menyasar kalangan anak-anak muda, termasuk dengan masuk ke wilayah pendidikan.

“Dalam lima tahun terakhir ini saja, dunia pendidikan kita, khususnya kampus, masih menjadi incaran utama kelompok radikal-terorisme,” katanya.

Jenderal bintang tiga ini menjelaskan, proses infiltrasi paham dan gerakan radikal dan ekstremisme masuk dengan berbagai cara, mulai dari menyusup di kegiatan-kegiatan keagamaan (CISForm, 2018), masjid-masjid kampus (INFID, 2018), dan persebaran buku-buku (PPIM, 2018).

Pola penyebarannya pun tidak lagi dilakukan hanya melalui medium dakwah dan forum-forum halaqah, tetapi sudah merambah ke media sosial (cyber space) dan jalur-jalur pertemanan.

“Hasilnya, sebagaimana dilaporkan PPIM (2020), 24,89% mahasiswa Indonesia terindikasi memiliki sikap intoleran. Dari sumber lain, Alvara Research (2020) melaporkan bahwa 23,4% mahasiswa dan pelajar Indonesia mengaku anti-Pancasila dan malah pro-khilafah. Data-data ini tentu mengkhawatirkan, tetapi bukan berarti tidak bisa kita kalahkan,” katanya.

Sel Tidur

Sebagai pintu terakhir sebelum menggumpal menjadi terorisme, radikalisme adalah sikap atau mental yang menyetujui dan mendukung penggunaan aksi-aksi kekerasan untuk mencapai suatu tujuan.

Mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. secara lebih spesifik menjelaskan bahwa seseorang dapat dicurigai terjangkit radikalisme apabila menunjukkan bentuk-bentuk aksi seperti mengapresiasi aksi terorisme, tidak mengecam aksi terorisme, menunjukkan dukungan melalui unggahan di media sosial, mencurigai aksi teror sebagai rekayasa, dan sebagainya.

“Jika sikap dan pemahaman ini tidak segera diintervensi, sangat mungkin seseorang yang sudah radikal menjadi teroris. Yang bersangkutan bukan lagi mendukung dan menyetujui aksi-aksi kekerasan, tetapi sudah terlibat langsung dengan menjadi pelaku atau eksekutor aksi-aksi kekerasan tersebut,” ujar Gatot.

Hal yang harus dipahami bersama, lanjut Gatot, radikalisme terjadi secara bertahap dan dengan kadar yang berbeda-beda pula. Umumnya, radikalisme bermula dari intoleransi, yakni sebuah pemahaman dan sikap yang menolak keberadaan kelompok lain; risih dengan perbedaan.

“Itu sebabnya, tidak sedikit pakar dan pengamat yang menyebut radikalisme ibarat sel tidur yang sewaktu-waktu dapat tergerak untuk melakukan aksi-aksi anarkis,” katanya.

Lima Sebab

Ia pun memaparkan ada lima sebab kenapa anak-anak muda tertarik pada narasi atau bahkan gerakan intoleran dan radikal. Pertama, mereka sedang mencari identitas diri. Studi yang dilakukan oleh The United States Institute of Peace pada 2010 menunjukkan bahwa 2.032 militan asing jaringan Alqaeda berasal dari kalangan mahasiswa dan pelajar; mereka adalah orang-orang yang sedang mengembara untuk menemukan jati dirinya.

Kedua, mereka membutuhkan perasaan kebersamaan. Kelompok teroris pandai memanfaatkan para remaja yang sedang resah terhadap kondisi emosionalnya. Mereka ingin mencari kebersamaan yang kadang tidak mereka dapatkan dari keluarganya.

Ketiga, mereka ingin memperbaiki apa yang dianggap mencederai rasa keadilan. Para remaja ini memiliki semangat yang menggebu-gebu dan idealisme yang tinggi untuk melakukan perubahan, hal inilah yang juga dimanfaatkan oleh kelompok teroris.

Keempat, mereka sedang membangun citra diri. Kelompok remaja sangat ingin terlihat menonjol atau eksis, karenanya mereka cenderung tidak segan untuk melakukan berbagai cara untuk tampil impresif, termasuk di antaranya adalah dengan menjadi bagian dari kelompok dan gerakan ekstremis.

Kelima, mereka memiliki akses yang luas untuk berinteraksi dengan siapa pun di dunia maya, termasuk dengan kelompok radikal. Persinggungan di dunia maya inilah yang kerap menjadi permulaan bagi kalangan muda untuk bergabung dengan kelompok teroris.

“Khusus pada poin terakhir, banyak kalangan yang menyebut media sosial telah membuat kalangan anak-anak muda semakin rentan, terutama –sebagaimana dikemukakan dalam temuan Wahid Foundation (2017)—karena kalangan muda lebih senang belajar agama dari media sosial, dengan ustaz/ah yang belum tentu terjamin kualitas keilmuan dan akhlaknya,” katanya.

Melawan dengan Kebersamaan

Gatot mengatakan, penanggulangan bahaya radikalisme dan terorisme di kalangan perguruan tinggi harus diprioritaskan, selain karena hal ini merupakan bagian dari tiga dosa besar di dunia pendidikan yang sedang gencar dihilangkan oleh pemerintah, radikalisme dan terorisme juga berpotensi besar menghancurkan bukan saja negara, tetapi kemanusiaan dan peradaban kita.

Untuk itu, Polri serius membangun kerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia untuk melawan segala bentuk ajaran dan gerakan kekerasan. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kesiapsiagaan nasional, masifikasi program kontra-ideologi, deradikalisasi, netralisasi media, serta netralisasi situasi.

“Pihak kampus pun harus lebih aktif menjadi, meminjam istilah Kadensus 88, kampus inklusi anti-intoleransi. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan pertama, membuka lebih banyak ruang perjumpaan di dalam kampus; tak boleh ada organisasi mahasiswa yang bersifat eksklusif. Kampus juga harus tegas soal regulasi anti-radikalisme di internal masing-masing. Hal ini diwujudkan salah satunya dengan kesepakatan bersama untuk selalu patuh dan menjunjung tinggi empat komitmen dasar negara, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Kampus juga harus selalu memastikan materi pembelajaran mengandung pandangan keagamaan moderat dan bernuansa wawasan kebangsaan,” katanya.

“Hanya dengan komitmen dan kebersamaan, kita dapat bersama-sama mengalahkan paham dan gerakan kekerasan,” katanya mengakhiri.

Takziah ke Rumah Duka Habib Zen Bin Umar, Kapolri: Beliau Saya Anggap Ayah Sendiri

Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan takziah ke rumah duka Habib Zen bin Umar di kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Kamis 11 Agustus 2022. Ia memberikan penghormatan terakhir untuk almarhum dan pihak keluarga.

“Dalam kesempatan ini, saya bertujuan untuk memberikan penghormatan sekaligus mendoakan almarhum. Serta, sedikit berbincang dengan keluarga untuk menyampaikan ucapkan belasungkawa,” kata Sigit saat takziah ke rumah duka Habib Zen Bin Umar.

Dalam kesempatan itu, Sigit juga mengenang sosok dari Habib Zen bin Umar semasa hidupnya. Menurut Sigit, almarhum adalah sosok yang kerap memberikan nasihat positif yang mencerahkan.

“Semasa hidupnya, saya selalu ingat, beliau selalu memberikan nasihat-nasihat yang sangat bermanfaat untuk saya ketika menghadapi situasi-situasi tertentu,” ujar Sigit.

Tak hanya itu, Sigit juga menyebut Habib Zen Bin Umar sebagai sosok yang sangat dihormati. Sehingga, Ia menganggap yang bersangkutan seperti ayahnya sendiri.

“Beliau sudah saya anggap seperti ayah saya sendiri,” ucap Sigit.

Sebelumnya, Ketua Dewan Syuro Rabithah Alawiyah sekaligus Mustasyar PBNU Habib Zen bin Umar bin Sumaith meninggal dunia pada hari Rabu, 10 Agustus 2022.