MOJOKERTO ~ Pagelaran Event Majapahit Festival atau MajaFest Kabupaten Mojokerto 2022 telah berjalan dengan sukses beberapa hari yang lalu. Namun, kegiatan itu mendapat sorotan tajam dari para aktivis Modjokerto Watch atau Corruption Watch sebagai lembaga kontrol sosial dan anti korupsi.
Modjokerto Watch yang berdiri mulai Tahun 2011, yang beranggotakan ribuan relawan yang tersebar sampai ditingkat Desa se Mojokerto Raya. Memang, tidak henti-hentinya menggencarkan kampanye anti KKN atau Korupsi Kolusi Nepotisme diseluruh Mojokerto Raya.
Rabu (31/8/2022), dengan dipimpin oleh H Rifai Ketua Modjokerto Watch melakukan audensi terkait penggunaan anggaran Majafest 2022, di Kantor Dinas Kebudayaan Pemuda Olah Raga dan Pariwisata atau Disbudporapar sebagai pelaksana kegiatan Majafest 2022, di Jalan Jayanegara No.4 Banjaragung Puri Mojokerto Jawa Timur.
Kedatangannya di Kantor Disbudporapar, disambut oleh Norman Handito Kepala Dinas Disbudporapar beserta jajarannya. Tidak pakai basa basi, Supriyo selaku Sekretaris Modjokerto Watch dengan nada tinggi dan terukur, langsung menyampaikan bebarapa pertanyaan kepada Norman Handito mengenai penggunaan anggaran berkaitan pelaksanaan kegiatan Majafest 2022.
Supriyo (mbah Priyo) menduga, adanya potensi kerugian uang negara, yang disebabkan tidak sinkronnya fakta penggunaan belanja anggaran dilapangan dengan laporan penggunaan anggaran dana Majafest 2022 Disbudporapar yang diterima oleh Modjokerto Watch.
“Kami sudah melakukan investigasi dilapangan serta pengkajian yang matang, terkait pantauan pelaksanaan penggunaan anggaran Majafest 2022. Kami mencium aroma yang harum, menduga ada yang tidak beres dalam penggunaan anggaran kegiatan event Majafest 2022. Kegiatan yang menelan biaya hampir Rp 2 Miliar yang bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) itu, diduga rawan penyimpangan,” jelas Supriyo dengan berapi api namun terkendali.
Beberapa pertanyaannya adalah, apa arti Majafest 2022, apa maksud dan tujuan diadakan Majafest 2022, bersumber dari mana ada penghematan anggaran 67 juta, meminta uraian total anggaran hampir 2 milyar. Termasuk, proses pengadaan barang maupun penyedia barang, seperti Kain Batik, sewa bangunan terbuka, pengadaan cobek, dokumentasi, pengadaan kertas HVS, serta lainnya.
“Kami minta, Disbudporapar memberikan jawaban tertulis dari audensi ini. Kami menunggu sampai besok jawaban tertulisnya. Kontrol kami sudah jelas, kami terus.mengikis habis praktek KKN,” ungkap Supriyo.
Sedangkan, Norman Handito Kepala Dinas Disbudporapar sangat memberikan apresiasi kepada Modjokerto Watch, yang sangat elegan beraudensi dengan Disbudporapar. Dia sangat menghargai, temen temen Modjokerto Watch yang hadir pada hari ini, telah merupakan masukan yang baik. Mereka bertanya tentang penggunaan anggaran Majafest 2022. Modjokerto Wacth sudah mengirimkan surat untuk audensi, dengan konsep yang sudah jelas dengan berdiskusi dengan baik, bukan untuk menghakimi. Tapi, memberikan masukan masukan untuk perbaikan perbaikan kegiatan dikemudian hari.
“Majafest 2022 telah berlalu, sekarang persiapan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan anggaran pada pemimpin kami, yang jelas masukkan dari temen temen Modjokerto Watch, yang hadir pada hari ini, merupakan masukan yang baik. Saya akan secara tertulis menjawab dugaan dobelisasi anggaran, baik dari APBD DID maupun dari sponsor, kami juga sudah menjelaskan tadi secara gamblang, mana yang dari APBD DID dan sponsor.
Harapan kami, memang hal seperti ini menjadi koreksi. Apa yang ditanyakan beliau itu, sangat relefan dengan apa yang kami kerjakan dilapangan, sehingga, kami bisa waktu untuk menjawab. Saya sangat memberikan apresiasi kepada Modjokerto Watch, yang sangat elegan beraudensi dan baik dengan saya. Saya ini bukan orang anti kritik, tapi saya harus menjawab semuanya dengan situasi yang baik, tidak bisa dengan menjawab dari japri japri dari temen lainnya,” terang Norman. (harie)