UNJUK RASA TOLAK CECEP ASEP BUPATI TASIKMALAYA

0
15

Tasik – Seputar Indonesia – Rakyat Tasik unjuk rasa dan menolak kemenangan pasangan Cecep – Asep bupati dan wakil bupati Tasikmalaya pada Pilkada Pemungutan Suara Ulang (PSU) Sabtu (19/4) pekan lalu.

Rapat pleno rekapitulasi suara oleh KPU dan Bawaslu pada Pilkada pemungutan suara ulang (PSU) Kabupaten Tasikmalaya berlangsung tegang dan penuh sorak sorai yang mengheboh kan negeri santri itu.

Rekapitulasi PSU dilaksanakan di aula Gedung Dakwah Indonesia (GDI) SINGAPARNA, Rabu (23/4) dan suasana semakin tegang dan memanas ketika sejumlah saksi dari pihak 03 pasangan Ai Diantani – Lip Miftshu Faoz dan warga geruduk tempat rapat pleno.

Mereka menyuarakan keberatan atas hasil rekapitulasi dari 39 Kecamatan di kabupaten Tasikmalaya yang memilih calon bupati dan wakil bupati pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) tersebut.

Demonstrasi yang terjadi di sekitar lokasi pleno mencermin kan kekecewaan publik terhadap mekanisme penghitungan suara yang dianggap kurang transparan dan berpotensi menyisakan ruang manipulasi.

Beberapa saksi pengawas, yang dikenal dengan sebutan Saksi 01 (Irwan Saputra – Dede Muksit) raih suara 16.29% dan Saksi 03 ( Ai Diantani – Lip Miftahul Faoz) raih suara 29.18%, menyatakan penolakan mereka terhadap hasil rekapitulasi suara pada PSU.

Menurut keterangan yang disampaikan pendemo, terdapat perbedaan signifikan antara data yang dihasilkan di berbagai kecamatan, sehingga menimbulkan dugaan adanya praktik politik uang.

” Kecurigaan ini menambah panjang daftar tantangan dalam menjaga integritas proses demokrasi di masa Pilkada 2025, ” ungkap pengamat Sospol di daerah itu.

Di sela-sela berlangsungnya rapat pleno, aksi demo mulai mencuat. Ratusan Para demonstran yang mengatas namakan dari pendukung pasangan calon nomor urut 3 yaitu Ai Diantani – Lip Miftahul Paoz.

Rakyat Tasik kolaborasi dengan Gerakan Rakyat Anti Politik Uang (GERAK TIPU) menggeruduk tempat pleno dan berkumpul di depan gerbang Gedung Dakwah Indonesia (GDI) Singaparna.

Mereka melakukan aksi demo dalam hal penolakan hasil PSU pada tanggal 19 April 2025 lalu yang dimenangkan oleh nomor urut 2 (Cecep – Asep) raihan suara 53.19% dianggap banyak kecurangan akibat adanya dugaan maraknya politik uang.

Politik uang yang dilakukan oleh tim sukses pasangan calon nomor urut 02 Cecep-Asep meraih 59.19% suara, diduga didukung oleh Amir Amir Mahfud Dirut PT Primajasa, ujar warga pemilih di desa Singasari kecamatan Taraju. Rt

Red”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini