November 21, 2024
IMG-20240928-WA0004

Jakarta – Dewan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP PA GMNI) memberikan pernyataan sikap terhadap pemerintah Republik Indonesia. Hal tersebut dilakukan di salah satu hotel di Jakarta Pusat pada Jumat 27 September 2024. Siswono Yudo Husodo DPP PA GMNI memberikan dukungan kepada presiden terpilih Prabowo Subianto dan meminta bekerja secara profesional.

Siswono berharap agar Prabowo bisa melanjutkan apa yang baik yang sudah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Dan meminta untuk meninggalkan yang buruk dari perjalanan bernegara dan tidak melanjutkannya.

Kami meminta kepada presiden terpilih bapak Prabowo Subianto melanjutkan program dan pembangunan yang baik yang dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk diteruskan” kata Siswono.

Terkait dengan beberapa hal yang buruk untuk tidak dilanjutkan yang terjadi pada pemerintah nantinya oleh presiden terpilih Prabowo Subianto, Siswono menjelaskan, seperti Independensi partai politik hilang. Hal ini disebabkan kepentingan transaksional kekuasaan sesaat.

Selanjutnya Independensi politik rakyat mundur, dan ini habis, sebab mendapat iming-iming dari transaksional yang sementara. Dan juga Koruptor besar yang mendapatkan hukumannya ringan.

“Adanya koruptor besar yang melakukan korupsi merugikan negara miliaran rupiah bahkan triliunan tetapi mendapatkan hukuman ringan belum lagi setiap Agustus mendapatkan remisi atau potongan atau keringanan yang akibatnya hanya menjalani hukuman sebentar saja dan sudah keluar, terang Siswono.

Siswono melanjutkan perilaku atau kejadian yang tidak baik untuk dilanjutkan yaitu adanya perilaku asas kepatutan dlm berpolitik yang menurun tajam. Seperti adanya Caleg terpilih tapi dia adalah pecandu narkoba. “Bagaimana seorang pecandu narkoba bisa lolos dan terpilih menjadi anggota legislatif.

Hal ini menunjukkan syarat yang dipenuhi pada waktu pendaftaran tidak lengkap. Dan juga masyarakat memilih yang tidak jeli karena memilih anggota legislatif pecandu narkoba.

Dan selanjutnya menurut dia bahwa wakil presiden merupakan seorang yang mendukung kewibawaan presiden dan ini tidak main-main.

“Jabatan wakil presiden bukanlah main-main track record atau rekam jejak wakil presiden Indonesia mulai dari bung Hatta sampai Kyai Ma’ruf Amin memiliki track record dan pengalaman yang luar biasa. Teruji pada masanya dengan memimpin organisasi besar seperti partai atau organisasi kemasyarakatan.

Ada yang ahli ekonomi, ahli teknologi dan lain sebagainya. Serta menduduki jabatan-jabatan penting dan terkemuka di Indonesia.

“Nah saya belum melihat posisi Wakil Presiden terpilih Gibran itu ada di mana dan track recordnya seperti apa” Ciletuk Siswono yang disambut tawa seisi ruangan.

Selain Siswono, beberapa pengurus yang hadir bergantian memberikan pernyataan dan membacakan statemen tuntutan. Mereka adalah Palar Batubara, Abdy Yuhana, Ugik Kurniadi, dan Jan Prince Permata.

Isinya seruan tentang pemberantasan korupsi. Agar pemerintah kedepan lebih serius dalam penanganan dan pemberantasan korupsi. Sebab dengan korupsi menjadi rusak tatanan negara. “Pemerintahan bapak Prabowo agar lebih serius menangani dan memberantas korupsi, sebab dengan korupsi bisa rusak tatanan negara ini, terang Palar.

Begitu juga dengan Abdy Yuhana, Ugik Kurniadi, dan Jan Prince Permata yang membacakan tuntutan secara bergantian di antaranya.

Tuntutan
1. Mendorong penyelenggara negara Presiden menjalankan pemerintahan dangan baik.
2. Menegaskan konstitusi negara dan hukum dipatuhi bersama berdasarkan etika bernegara.
3. Praktik bernegara yg menyimpang harus ditinjau ulang.
4. Agar penyelenggara negara tunduk dan patuh terhadap UUD negara.
5. Semuanya kita bergotong royong bersama sama untuk perbaikan berbangsa dn bernegara.(Bar)

Red”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *