November 22, 2024
IMG-20240813-WA0425

14 Agustus 2024 merupakan peringatan Hari Pramuka ke-63. Peringatan itu sendiri akan terpusat di Lapangan Utama Buperta Cibubur, Jakarta Timur, dengan Pembina Upacara Presiden RI Joko Widodo. Tak kurang dari 1000 orang anggota Pramuka dari seluruh Indonesia akan menghadiri acara tersebut, yang dipimpin oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Komjen Pol. (Purn.) Drs. Budi Waseso.

Usia Gerakan Pramuka memang sudah mencapai hitungan ke-63, sebuah usia yang tak lagi muda, namun belum tua, tetapi telah memperoleh kematangan. Maka mari kita bicara tentang Gerakan Pramuka dalam konteks tema yang diusung pada Hari Pramuka ke-63 ini yaitu “Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI”.

Gerakan Pramuka saat ini tengah berada di satu masa di mana hampir segala sesuatunya menjadi rawan dan riskan; rawan oleh perusakan moral dan mental, riskan karena benturan di antara nilai-nilai agama dan budaya bisa terjadi dalam waktu yang sulit terduga. Itu semua tentu saja (salah satunya) akibat begitu merdekanya nilai-nilai asing memasuki ruang-ruang budaya dan agama bangsa kita, lewat kemajuan dunia informasi yang nyaris tak berbatas, hampir tanpa sekat. Bangsa ini — dengan Gerakan Pramuka di dalamnya — tentu saja tak mungkin menghindari fenomena tersebut. Harus berada di dalam arusnya. Persoalannya adalah: apakah kita akan mampu menguasai arus itu atau justru akan diombang-ambingkan tanpa ampun, bahkan ditenggelamkan? Jawaban dari pertanyaan itu adalah sesuatu yang simple namun tak sederhana implementasinya, yaitu kekuatan jati-diri sebagai pribadi dan bangsa.

Sebuah bangsa tentulah memiliki karakter khas masing-masing, yang berbeda antara satu bangsa dengan bangsa lainnya. Demikian pula dengan bangsa kita, memiliki sebuah karakter yang khas, di mana karakter tersebut terus diusahakan untuk tetap terjaga, dengan berbagai cara dan media. Salah satu pembentuk dan penjaga karakter bangsa yang paling kuat adalah Gerakan Pramuka. Lewat Gerakan Pramuka para pemegang kendali masa depan ditempa mental, hati dan pikirannya, untuk selalu berada di dalam ruang kecintaan dan pengabdian kepada NKRI. Pada Gerakan Pramuka pula generasi penerus dibentuk menjadi pribadi yang tangguh, secara fisik dan psikis, sehingga mampu menghadapi berbagai bentuk infiltrasi negatif, baik langsung atau pun tidak langsung. Di pundak Gerakan Pramuka salah satunya bangsa ini berharap akan mendapatkan generasi penerus yang mampu menjunjung tinggi nilai-nilai agama, budaya, sosial dan etika moralitas yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

Sebagai sebuah komunitas, organisasi dan atau lembaga, Gerakan Pramuka memang menjadi sesuatu yang terlihat memiliki bobot tersendiri, yang menggiurkan banyak kalangan, termasuk pula politisi. Gerakan Pramuka dianggap punya pengaruh yang kuat di dalam pusaran dunia politik di Indonesia. Bukan hanya secara kuantitas tetapi juga kualitas. Maka tak heran jika menjelang pesta demokrasi di Indonesia Gerakan Pramuka kerapkali disentuh, dibisiki, bahkan ditarik-tarik masuk ke dalam wilayah politik.

Setiap anggota Pramuka memiliki hak dan kewajiban secara personal di dalam pesta demokrasi, namun hak dan kewajiban personal itu berbeda dengan yang dimiliki oleh Gerakan Pramuka sebagai sebuah organisasi. Di dalam kompetisi politik, setiap anggota Pramuka punya hak dan kewajiban untuk dipilih dan memilih, namun Gerakan Pramuka memiliki hak dan kewajiban untuk menjaga proses tersebut berjalan sesuai undang-undang. Gerakan Pramuka tidak berada di dalam wilayah partisan atau keberpihakan kepada sesuatu pihak, tetapi tetap berada dalam tugas menjaga jarak dan netralitas di dalam kompetisi politik itu sendiri.

Gerakan Pramuka harus melek dan paham tentang politik, namun bukan berarti membuatnya terseret ke dalam ruang kompetisi yang cenderung melahirkan perpecahan dan polarirasi kebangsaan. Gerakan Pramuka harus tetap ajeg berdiri di tempatnya: garda terdepan perubahan positif bangsa Indonesia. Dirgahayu ke 63 Gerakan Pramuka Tercinta 💓🇮🇩. KBP(P) DR(C) M.Zarkasih, SH.,MH/ Kapusdiklatda DK Jkt/ Advokat Peradin/ Pembina Komenwa Ind.

Red”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *