Merangin-Jambi
Pihak Sekolah SMAN 12 Merangin diduga melakukan berbagai Pungutan Liar alias (Pungli) dilingkungan Sekolah, sehingga tindakan tersebut membuat para wali murid resah.
Hal tersebut tentu membuat Gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat (ALIANSI LSM) Peduli Pendidikan Gerah, sehingga turun lansung kelapangan secara Tim, LSM yang tergabung didalam nya antara lain, 1. Lembaga Investigasi Negara (LIN-RI) DPC Merangin.2. Gerakan Aktivis Independen (LSM-GSVEN).
Ketika Beberapa anggota LSM tergabung didalam Tim Aliansi Peduli Pendidikan mendatangi Sekolah SMAN 12 Merangin, guna untuk meminta Klarifikasi dan Konfirmasi terkait Temuan atas dugaan Penyelewengan Dana BOS dan Dugaan Pungutan Liar (Pungli) dilingkungan Sekolah kepada Kepala Sekolah sebagai pengguna Anggaran, namun Tim Gabungan LSM tersebut merasa kecewa karena Kepsek yang hendak ditemui tidak ada di Sekolah, setelah diberitahu oleh Wakasek Kurikulum disekolah SMAN 12 Merangin kepada Tim Gabungan LSM.17/5/2024.
,,Maaf Kepsek nya tidak ada, lagi keluar mengantar orang tuanya berobat, apa yang bisa di
Bantu,,tawar Kepsek sembari mempersilahkan untuk duduk.
Kemudian diskusi berlangsung, Disaat Anggota Tim Gabungan LSM meminta Klarifikasi dan Konfirmasi terkait Temuan dugaan penyelewengan dana BOS dan tentang Maraknya Pungli dilingkungan Sekolah SMAN 12 Merangin, namun Wakasek terlihat dan terkesan menutupi apa yang terjadi di Sekolah tersebut.
,,Sekali lagi saya mohon maaf, saya tidak bisa menjawab apa yang dikonfirmasikan terkait hal itu, karena bukan kapasitas saya untuk menjawab soal yang bapak ajukan,”Ujarnya terkesan menutupi.
Dugaan temuan yang dipaparkan oleh para Aliansi Gabungan LSM tersebut diantaranya, terkait dugaan penyelewengan dalam penggunaan dana BOS, dan sangat kontroversi yang selalu menjadi alasan klasik disetiap Sekolah dengan melegalisasi atas pungutan tersebut ialah, Dana Komite, dana Perpisahan dan pungutan dana kegiatan Ulang Tahun Sekolah.*(Tim)