Dede Farhan Aulawi Cermati Perkembangan dan Waspadai Sabotase Politik

0
3

” Politik itu sangat cair, sehingga sangat menarik untuk mencermati setiap perkembangan dan dinamikanya. Paling tidak, bisa memberikan sumbang saran pemikiran jika dinilai ada potensi yang dapat menggangu kondusifitas keamanan. Inilah core bussines dari disiplin ilmu Intelijen Politik. Untuk itulah diperlukan adanya kewaspadaan terhadap kemungkinan munculnya
sabotase politik sebagai peringatan atau ajakan agar masyarakat, organisasi, atau individu berhati-hati terhadap tindakan-tindakan tersembunyi atau manipulatif yang dilakukan untuk merusak, menggagalkan, atau mengganggu politik dan keamanan “, ujar Pemerhati Politik dan Keamanan Dede Farhan Aulawi di Jakarta, Jum’at (22/8).

Hal tersebut ia sampaikan dalam obrolan santai dengan beberapa awak media. Menurutnya, sabotase politik adalah tindakan disengaja yang ditujukan untuk mengganggu atau merusak stabilitas politik, reputasi pimpunan, partai politik, atau mengganggu proses demokrasi melalui cara-cara tidak etis atau ilegal. Bentuknya bisa sangat beragam, misalnya penyebaran disinformasi atau hoaks, pembocoran data pribadi atau rahasia negara, infiltrasi ke dalam organisasi politik, penggiringan opini publik melalui media sosial, mengadu domba antar kelompok atau partai, pemanfaatan institusi untuk tujuan politis (misalnya, kriminalisasi lawan politik), atau munculnya kebijakan di level pembantu pemerintah untuk merusak citra pimpinannya.

Pada kesempatan tersebut, Dede pun berharap kewaspadaan semua ekemen bangsa terhadap hal tersebut, karena sabotase politik dinilai dapat menghancurkan kepercayaan publik terhadap proses demokratis dan pemerintah itu sendiri. Mengganggu stabilitas nasional, bahkan bisa memicu konflik horizontal atau polarisasi masyarakat.

” Target sabotase bisa kehilangan reputasi, kehilangan kekuasaan, bahkan kehilangan kebebasan “, imbuhnya.

Selanjutnya Dede juga menggaris bawahi tanda-tanda ada atau tidaknya Sabotase Politik. Tanda – tanda tersebut misalnya munculnya isu sensasional, adanya kebocoran data atau dokumen yang merugikan pihak tertentu secara tiba-tiba, kampanye hitam (black campaign) tanpa dasar yang jelas, provokasi atau propaganda masif yang bertujuan memecah belah, dan tuduhan atau serangan hukum yang tidak proporsional, serta bergeraknya operasi garis dalam.

” Untuk itu dalam situasi seperti ini diperlukan sikap yang bijak, misalnya kritis terhadap informasi yang berkembang. Jangan mudah percaya, periksa sumbernya. Jaga integritas politik dan jangan ikut menyebarkan kebohongan.
Gunakan jalur hukum jika dirugikan dan jangan main hakim sendiri. Edukasi masyarakat. Bantu orang lain memahami bahaya sabotase politik “, pungkasnya.

Red”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini