Minggu, Maret 9, 2025
No menu items!
BerandaHukumPuluhan WNI Korban Perdagangan Manusia di Kamboja Minta Perlindungan KBRI Phnom Penh

Puluhan WNI Korban Perdagangan Manusia di Kamboja Minta Perlindungan KBRI Phnom Penh

Jakarta – Puluhan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban perdagangan manusia di Kamboja saat ini tengah mencari perlindungan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, Kamboja. Mereka disebut menjadi korban eksploitasi oleh jaringan mafia judi online internasional dan berharap bisa segera dipulangkan ke tanah air.

Informasi ini disampaikan melalui chat WhatsApp pribadi oleh Sufaldi Tampilang, perwakilan dari media JejakPeristiwaOnline, yang mengajukan permohonan bantuan kepada Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA. Dalam pesannya, Sufaldi menyampaikan bahwa para korban mengalami kondisi yang mengkhawatirkan dan membutuhkan perlindungan segera.

“Kami mohon dengan sangat kepada Ketua Umum PPWI, Bapak Wilson Lalengke, agar berkenan membantu anak-anak kami di KBRI Kamboja. Mereka telah menjadi korban eksploitasi oleh mafia judi online dan nyawa mereka saat ini terancam,” tulis Sufaldi dalam pesan WhatsApp yang diterima, Jum’at (7/3/2025).

Lebih lanjut, ia juga meminta agar Ketua PPWI dapat memediasi komunikasi dengan pimpinan KBRI di Kamboja agar para korban mendapatkan perlindungan yang layak dan dipulangkan ke Indonesia secepatnya. Salah satu kontak dari pihak KBRI juga telah diberikan guna mempermudah koordinasi.

Kasus perdagangan manusia yang melibatkan WNI di Kamboja bukanlah hal baru. Beberapa tahun terakhir, banyak laporan tentang WNI yang terjebak dalam skema pekerjaan ilegal, terutama di industri judi online. Mereka kerap dijanjikan pekerjaan bergaji tinggi, namun pada kenyataannya dipaksa bekerja dalam kondisi tidak manusiawi, bahkan mengalami ancaman fisik dan psikologis.

Pemerintah Indonesia melalui KBRI di Kamboja sebelumnya telah beberapa kali melakukan upaya penyelamatan dan repatriasi terhadap para korban. Namun, maraknya praktik perdagangan manusia di wilayah Asia Tenggara menunjukkan bahwa sindikat ini masih aktif beroperasi dan terus mencari korban baru.

Ketum PPWI Wilson Lalengke menyampaikan keprihatinannya atas kasus perdagangan manusia yang kembali menimpa puluhan warga negara Indonesia (WNI) di Kamboja. Para korban, yang diduga dieksploitasi oleh mafia judi online, yang saat ini berlindung di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kamboja, berharap bisa segera dipulangkan ke tanah air.

Wilson Lalengke menegaskan bahwa kasus seperti ini harus ditangani dengan cepat dan serius oleh Pemerintah Indonesia. Ia berharap KBRI Kamboja, Kementerian Luar Negeri, serta pihak berwenang lainnya segera mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan para korban.

“Kami sangat prihatin dengan kondisi saudara-saudara kita di Kamboja. Mereka adalah korban eksploitasi yang membutuhkan perlindungan secepatnya. Saya berharap pemerintah Indonesia, khususnya KBRI di Kamboja, segera bertindak dengan tegas dan memastikan para korban bisa kembali dengan selamat,” ujar Wilson Lalengke dalam pernyataannya.

Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya langkah preventif untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan. Menurutnya, pemerintah harus meningkatkan pengawasan terhadap modus penipuan lowongan kerja di luar negeri yang kerap menjadi pintu masuk perdagangan manusia.

“Saya juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan di luar negeri yang terdengar terlalu menggiurkan. Kasus perdagangan manusia ini sudah sering terjadi, dan kita harus lebih waspada agar tidak ada lagi korban di masa mendatang,” tambahnya.

Hingga saat ini, proses evakuasi dan pemulangan para korban masih menunggu respons lebih lanjut dari pihak berwenang. Redaksi akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memberikan informasi terkini terkait upaya penyelamatan para korban perdagangan manusia di Kamboja.

Saat berita ini diterbitkan, diperoleh informasi bahwa pihak KBRI Phnom Penh sedang melakukan penanganan tingkat pertama, menginapkan para korban di tempat aman. Diharapkan ada langkah cepat dan koordinasi antara pihak terkait untuk menyelamatkan para korban dan membawa mereka kembali dengan selamat ke Indonesia. (TIM/Red)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments