
Patimuan – Kabar duka menyelimuti Kedungsalam, Patimuan, Cilacap, dengan meninggalnya Nurjanah, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang diduga wafat di penampungan milik PT. Jafa Indo Corpora (JIC).
Kabar ini sontak mengejutkan keluarga dan kerabat Nurjanah. Menurut keterangan orang tua almarhumah, Sohibun, Nurjanah sempat mengeluhkan sakit dan meminta izin untuk pulang kampung, namun tidak diizinkan oleh pihak PT. JIC.
“Anak saya bilang sakit dan ingin pulang, tapi tidak boleh,” ujar Sohibun dengan nada sedih, Selasa (11/2/2025).
Awak media mencoba mengonfirmasi kronologi kejadian ke PT. JIC, namun perwakilan perusahaan, Via, menolak memberikan keterangan dengan alasan kode etik perusahaan. Via juga mengakui bahwa PT. JIC belum melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian setempat.
Kepala Dinas P4TKI Cilacap, Zakiyah, menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan dari PT. JIC pada Rabu (12/2/2025). Berdasarkan informasi dari PT. JIC, Nurjanah meninggal pada hari Minggu (9/2/2025). Sebelum meninggal, Nurjanah masih beraktivitas seperti biasa. Siang itu, ia menonton televisi bersama teman-temannya dan tertidur tengkurap. Teman-temannya kemudian mencoba membangunkannya, namun Nurjanah sudah tidak bergerak. Setelah diperiksa oleh staf PT. JIC, Nurjanah langsung dilarikan ke Rumah Sakit Afdila, di mana ia dinyatakan telah meninggal dunia.
Keluarga Nurjanah sangat terpukul dengan kejadian ini. Mereka berharap pihak terkait dapat memberikan penjelasan transparan mengenai penyebab kematian Nurjanah dan bertanggung jawab atas kejadian ini.
Sohibun juga mengungkapkan bahwa pihak keluarga telah menerima santunan dari PT. JIC. Awalnya, mereka menerima 3 juta rupiah, kemudian pada malam hari tanggal 12 Februari 2025, pihak PT. JIC kembali memberikan santunan sebesar 10 juta rupiah.
“Kami ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada anak kami. Kami juga berharap ada keadilan bagi keluarga kami,” lanjut Sohibun.
Sutrisno, selaku kepala desa Sidamukti, juga telah berkoordinasi dengan Kadis P4TKI, Zakiyah, melalui sambungan telepon WhatsApp terkait kejadian ini.
Pihak kepolisian setempat membenarkan bahwa mereka belum menerima laporan terkait kematian Nurjanah dari PT. JIC. Kantibmas Teriti wetan Polsek Jeruk Legi, Aipda Waryanto, menyatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan PT. JIC untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Hingga saat ini (13/2/2025), belum ada informasi lebih lanjut mengenai penyebab kematian Nurjanah.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan bagi para TKW. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan untuk lebih memperhatikan kondisi dan keselamatan para TKW yang bekerja di luar negeri.(TG)
Redaksi”