Wisatawan religi di pintu goa kearifan pamijahan.PFi
TERJEBAK DI GOA KEARIFAN
Ciamis, Seputar Indonesia – Puluhan, bahkan sampai ratusan wisatawan religi berduyun duyun masuk ke goa kearifan karena tidak mem bawa prasarana, pendukung, terutama fisik sehingga mudah terjebak di dalamnya, gelap dan batu cadas yang tajam.
Menyambut bulan Rajab dan liburan panjang masyarakat memanfaatkan untuk berziarah ke makom dan ke goa tempat bersemedi Syeikh Abdul Muhyi dahukunya, dan sejak Sabtu (25/1) pekan ini hingga berita ini diturunkan pengunjung semakin ramai ke goa kearifan yang terdapat di Pamijahan Tasikmalaya Jawa Barat.
Wisatawan religi yang mengunjungi goa kearifan setelah mengunjungi makom Waliyullah Syeikh Abdul Muhyi yang meninggal hari Senen, 8 Jumaidal tahun 1730 Masehi (1151 Hijriyah) dimakamkan di kaki bukit Mujarod desa Pamijahan.
Makam Syeikh Abdul Muhyi teretak di atas kaki bukit dalam sebuah bangunan yang dapat menampung sekitar 200 peziarah yang datang dari berbagai kota / kabupaten, seperti Jakarta, makasar, surabaya dan daerah lainnya.
Wisatawan religi yang sudah berada di goa dalam kegelapan hanya didukung oleh lampu petromax yang berjarak sekitar 50 – 100 meter dari panjang goa sekitar 1,5 Km. Dalam goa juga masih ada tempat bekas Syeikh Abd Muhyi bersemedi dikunjungi peziarah Senen petang.
“Lampu petromax pun terbatas yang dijinjing oleh komunitas setempat yang peduli menerangi goa dengan imbalan sukarela dari pengunjung, “kata Asep.
Oleh sebab itu, pengunjung yang tidak terterangi oleh Lampu Petromax berputar putar terjatuh dan tertinggal dari rombongan, seperti terjadi pada wisatawan religi Masdjid Al Muhajirin Pesakih Daan Mogot.
Berdekatan
Diimbau pengunjung yang memasuki goa kearifan agar membawa alat penerang dan harus berdekatan dengan rombongan agar jangah terpisah tertinggal seperti menimpa tiga Lansia Masdjid Al Mugajirin.
Wisatawan religi dari Masdjid Al Muhajirin Pesakih Daan Mogot Jakarta Barat, yang bertolak ke Pamijahan Minggu pagi (26/1). Hanya musibah kepada kedua bis yang membawa rombongan rusak karena kenderaan sudah dimakan usia.
Rombongan wisatawan religi Masdjid Al Muhajirin kembali dengan selamat dan tiba di pemukiman pesakih Selasa dinihari (28/1) dan Rabu malam menyelenggarakan Israq Miraj bulan Rajab tahun 1446 H /2025 Masehi.
” Sebagai tempat bersemedi peninggalan Waliyullah itu bagi wisatawan religi yang masuk ke dalam goa itu akan disuguhi sebotol air oleh komunitas, menyebutnya Air Kearifan,” katanya kepada pengunjung.
Menurut legenda terdapat lorong yang tembus ke Cerbon, Banten dan Mekkah.Dahulu goa kearifan sebagai tempat persembunyian para Waliyullah erat kaitannya dengan penyebaran Islam di tanah Sunda.
Sejak abad ke-18 pintu lorong dalan goa yang tembus ke Mekah itu ditutup dengan pagar besi oleh pemerintah masa penjajahan karena ada peziarah yang masuk lorong dalam goa itu tidak ada kabarnya hingga sekarang. Ris.
Red”