Tasik, Seputar Indoesia- Rombongan wisata religi, berasal dari jamaah Masdjid Al Muhajirin Pesakih Jakarta Barat selamat sampai di Pamijahan Minggu tengah malam (26/1)
Keterlambatan rombongan wisata religi tiba di Pamijahan sebab bis yang membawa jamaah “Ngaco” selama 6 jam di Rest Area Km 57 Kerawang Timur.
Jamaah wisata religi yang bertolak dari Masdjid Al Muhajirin Persakih Minggu pagi, sejam perjalanan sesampai di Km 57 terjadi kerusakan kopling yang meresahkan penumpang.
Peserta wisata religi memakai dua bis dengan penumpang sekitar 100 orang, ada bis satu 45 orang dan bis dua 45, dan masing masing bis diawasi oleh 5 orang pengurus DKM Masdjid Al Muhadjirin diketuai oleh Ustd Satiri.
Peserta wisata religi bertolak dari Pesakih pukul 06.30 sejam perjalan sesampai di rest area Km 57 mendadak kopling bis dua eror, membuat jalan meng -angguk angguk tidak jauh dari rest area tepatnya pukul 07.30 pagi.
Semua penumpang terpaksa bersabar di Rest Area 57 dari pukul 07.30 hingga minggu petang 13.50 dengan jumlah wisata religi berjumlah 50 orang pada bis 2.
.
Penumpang bis 2 penumpang resah, dikuatirkan keselamatan meminta bis diganti tetapi tampaknya diperbaki saja hingga tuntas pukul 13.50 Minggu petang dan terus melaju ke Pamijahan Tasikmalaya.
Sesampai di Pamijahan rombongan menuju tempat yang disiapkan oleh panitia, seperti hostel karena keletihan dan keca paian semua jamaah terus Bobo.
Agenda wisata religi tidak semuanya dapat dilaksanakan karena fokus tujuan pokok berziarah ke makam Waliyullah Syeikh Abdul Muhyi yang wafat 8 Jumaidal tahun 1730 M (1151H) dimakamkan di kaki bukit Mujarod desa Pamijahan.
Sepintas makam Syeikh Abdul Muhyi dijadikan tempat berziarah oleh masyarakat karena terkait pengembangan Islam di pulau Jawa diujung sejarahnya sehingga wilayah Tasikmalaya dijuluki kota Santri.
Sejarah para wali saat ini terdapat makam Syeikh Abdul Muhyi, Ia lahir di Mataram 1650 M/1071H sebagai waliyullah/penyebar agama Islam. Pangkat kewalian diterimanya ketika berumur 40 tahun.
Syeikh Abdul Muhyi saat berumur 19 berangkat ke Aceh menjadi murid Syeikh Abdul Rauf selama 7 tahun dan selanjutnya berziarah ke makam Syeikh Abdul Qodiar Al Jailani di Baghdad.
Syeikh Abdul Muhyi berpesan kepada keluarga dan keturunan nya, hendaklah ber Taqwa kepada Allah pencipta alam semesta, tiada Tuhan selain Allah yang wajib disembah.
Kemudian berbaktilah kepada kedua orang tua yang telah melahirkan dan membesarkan mu. Hormati dan muliakanlah tamumu. Bicaralah dengan benar dan senangkan orang lain dan jangan menyusahkannya.
Penekanan Syeikh Abdul Muhyi kasihilah orang kecil, hormatilah yang tua dan hargailah sesamamu.
” Hiduplah di dunia seakan melintasi jurang yang penuh duri”, ungkap Abd. Qoidir Al Jailani (dikutif dari Rais) rt
Red”