Desember 19, 2024
IMG-20241219-WA0189

Jakarta – Ketua Umum Forum Silaturhami Media Mahkamah Agung RI (FORSIMEMA-RI) Syamsul Bahri dan Penasihat FORSIMEMA-RI Ir. Soegiharto Santoso, SH menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat dan sukses kepada Juru Bicara Mahkamah Agung Republik Indonesia Dr. Yanto, SH, MH, atas gelar Kehormatan yang diterimanya dari Lembaga Dewan Adat & Budaya Kesultanan Keraton Surakarta, Kanjeng Pangeran dari Putra Mahkota Keraton Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi di Sentono Bangsal Sindikoro Kraton Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (14/12/2024).

Syamsul mengatakan, Jubir MA Dr. Yanto sempat mengungkapkan kebahagiaannya yang mendalam menjadi bagian dari keluarga besar Keraton Surakarta yang kerap Ia kunjungi sejak kecil, dan ini menjadi kehormatan besar bagi dirinya, ucapan tersebut secara langsung disampaikan oleh Dr. Yanto kepada Syamsul Bahri di ruang kerja Jubir MA pada hari Senin 16 Desember 2024.

“Saya mengucapkan terima kasih mendapat gelar Kanjeng Pangeran dari Kerajaan Solo atau Keraton Surakarta yang diberikan secara langsung oleh Putra Mahkota Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi, didampingi oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari atau dikenal sebagai Gusti Moeng,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ia mengaku tidak pernah terpikir akan mendapat gelar kehormatan ini. Ia mengatakan, setelah menerima penghargaan ini dirinya harus bisa membawa nama baik Keraton Surakarta serta menjaga nama baik yang memberi gelar kepada dirinya.

“Dengan gelar ini tentunya saya berkewajiban untuk menjaga budaya bangsa, terutama budaya Keraton Solo,” ujar Yanto yang juga dikenal sebagai Budayawan dan Seniman Wayang yang pernah memainkan perannya sebagai Dalang Senior Pewayangan Budaya Jawa, dan kerap membawakan Cerita Pewayangan dengan gaya Surakarta (Solo).

Ia juga mengutaraan situasi saat melakoni perwayangan. “Meski merupakan sorang pekerja, namun saat sedang pentas Wayang pasti memakai gaya Solo,” terang Jubir MA yang pernah meraih Rekor MURI lintas Prestasi sebagai Budayawan, Seniman, Olahragawan, Praktisi dan Akademisi.

Atas penghargaan itu, Penasihat FORSIMEMA-RI Soegiharto Santoso yang merupakan sahabat lama Dr. Yanto, SH., MH., menyampaikan dukungan dan apresiasi. “Gelar adat itu merupakan amanah yang harus dijalankan. Dan kami bangga dan sangat gembira Yang Mulia Dr. Yanto menerima gelar kehormatan adat dari Keraton Surakarta ini. Karena pemberian penghargaan ini pasti sudah melalui pertimbangan yang sangat panjang dan tepat,” ungkap Hoky sapaan akrabnya.

Reputasi Dr. Yanto tidak hanya dalam menjalankan tugas utamanya sebagai hakim yang dihadapkan dengan puluhan perkara besar, namun dia juga menjabat sebagai Ketua Umum PMJB (Persatuan Masyarakat Jawa Bengkulu) serta sebagai akademisi atau Dosen S3 di Universitas Jayabaya Jakarta, bahkan selain piawai sebagai Dalang beliau piawai bermain gitar dan pandai bernyanyi serta yang utama adalah dekat dengan kalangan wartawan.

Hoky juga menuturkan, “Yang Mulia Dr. Yanto juga dikenal luas sebagai hakim yang cukup ditakuti para koruptor, terbukti ketika dia menjatuhkan vonis 15 tahun penjara terhadap mantan Ketua DPR RI Setya Novanto, meski saat itu Setya Novanto dikawal sejumlah kuasa hukum terbaik di Indonesia.”

Sebelumnya, Gusti Kanjeng Ratu Wandansari atau dikenal sebagai Gusti Moeng, dari Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta mengatakan, pemberian gelar yang dilakukan di Sentono Bangsal Sindikoro Kraton Surakarta, merupakan bagian dari acara Kekancingan. Yang merupakan bentuk penghargaan yang diberikan Keraton Surakarta kepada individu yang dianggap berkontribusi dalam melestarikan kebudayaan Jawa yang berasal dari Keraton.

Pemberian gelar itu diikuti oleh 22 orang penerima penghargaan khusus dan 102 penerima gelar kekancingan dari masyarakat umum. “Para penerima gelar ini menjadi bagian dari keluarga besar Keraton Surakarta dan diharapkan dapat terus menjaga kelestarian budaya kami,” ujar Gusti Moeng.

Selain Dr Yanto selaku Jubir MA, Keraton Surakarta juga memberikan gelar kepada dua pejabat di lembaga peradilan lainnya, yakni pemberian gelar kepada Kabag Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Djuyamto, SH, MH, yang mendapat gelar kehormatan dengan nama Kanjeng Raden Ario Djuyamto Rekso Adiningrat, SH, MH, dan Kepala Rutan Bangil, Bhanad Shofa Kurniawan yang menerima gelar Kanjeng Raden Arya Tumenggung Bhanad Shofa Kurniawan Rekso Adiningrat. (Hend)

Red”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *