November 29, 2024
IMG-20241129-WA0100

Jakarta – Analis Politik Departemen Dalam Negeri, kini Kemendagri dari awal sudah menduga pasangan Pram-Doel bakal unggul, sekali puteran.Tim analis dulu dikenal tiga serangkai di Biro Humas Dagri; yaitu Happy Bone Zulkarnain (Akademis) Alex Siagian (VOA) dan Risto (Dirjen Sospol)

Dugaan analis terbukti bahwa Doel meraih suara tertinggi yang ditayang kan oleh hasil dari 4 Lembaga Survei berkolaborasi di NEWS Quick Count Pilkada Jakarta, Kamis dinihari (28/11).

Suara masuk dari penjoblosan rakyat Jakarta Rabu malam (27/11) tercatat 100 persen dari jumlah pemilih resmi sekitar 5 jutaan. Hasil dari ketiga pasangan tersebut; Rido meraih suara (39.53%) Dharmakun meraih suara (10.60 %) dan Pram – Doel meraih suara (50.50%).

“Angka yang diraih oleh RIDO meskipun didongkrak oleh Parpol papan atas tetap tertinggal untuk mengejar Pram Doel. Ketinggalan raihan suara yang diharapkan oleh Parpol tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) kandaslah sudah, ” ungkap Joni Bahtera, SH dari tim resmi pemantau Independen Pilkada DKI Jakarta.

Menurut analis, Pasangan calon gubernur Ridwan Kamil dan Siswono belum mengenal dan memahami teritorial wilayah Jakarta secara fisik, lain dulu lain sekarang.

Baik juru bicara pasangan 01, Fariza mengungkapkan 2 putaran dan 03 selesai seputaran saja sebab dari berbagai hasil survei Pram doel sudah lebih 50 persen, menang, kata juru bicara pasangab 03 kamis petang.

Mereka (Rido) tampaknya bersandar ke Parpol yang besar melalui relawan relawan yang sudah terpatri di Parpol untuk meraih suara. Namun, tidak semua relawannya yang ikut seratus persen kini mereka memahami dan mengerti sebuah keadilan dan kesejahteraan, yang sudah terzolimi oleh Oligarki.

Sedangkan pasangan Pram-Doel, meski dikeroyok oleh Parpol papan atas agaknya tidak terpengaruh dan tergoyahkan sebab statement Anies Baswedan mantan gubernur Jakarta, mendukung pasangan Pram Doel (03) sebab rakyat Jjakarta sudah terpatri secara emosional kepada Rano Karno.

” Kedua pasangan (03) tampaknya pun sudah menguasai Teritorial Wilayah Jakarta yang terdiri dari 5 wilayah kota administrasi Jakarta dan kabupaten administrasi kepulauan seribu, ” kata mantan pejabat Pemda DKI Jakarta.

Baik Pram, maupun Doel, meskipun tidak berkampanye lewat sembako dan serangan fajar akan tetapi rakyat Jakarta sudah terpatri “Mind setnya” kepada Bang Doel secara “Emosional Physicology” lewat Sinetron “Si Doel Anak Betawi”.

Begitu juga dengan Pramono Anung yang pertama kali jadi anggota DPR RI datang ke Jakarta dikunjungi oleh Munif bersama penulis ke rumah dinas anggota DPR RI di Kali Bata. Pram terlihat kepolosan menerima kami secara “Open’s Arm ” .

Munif petugas Sekuriti DPP PDIP di Lenteng Agung Jakarta Selatan yang mengenalkan penulis kepada Pram bercerita tentang suka duka menjadi pengurus Parpol, ujarnya saat itu.

Kami sambil mereguk minuman dan melahap snek yang tersedia di rumah dinas DPR RI itu, teringat pertemuan itu setelah reformasi di tahun 2000 an. Disinilah agaknya awal karir Pramono Anung masuk kota Jakarta sebagai pendatang baru (New Comer).

“Sebagai orang baru tentu kita belajar belajar belajar, seperti Pameo sesepuh di kota asalnya Pramono Anung Jogyakarta, “Alam Takambang” jadi guru, kita, belajar dan belajar” ungkap Pramono Anung. rt

Red”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *