Medan -Berbagai upaya dalam program Perbaikan Lingkungan Hidup & Perbaikan Ekonomi Kemasyarakatan terus dilakukan Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia (AMPHIBI) diberbagai tempat di NKRI.
Salah satunya program Ekoriparian yang diajukan AMPHIBI kepada Direktorat Pengendalian Pencemaran Air (PPA) Ditjen PPKL Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2020 lalu.
Seiring waktu berjalan proses pembangunan Ekoriparian yang berlokasi di halaman belakang Istana Maimoon rampung selesai pada bulan November 2024.
Agar taman edukasi Ekoriparian tersebut dapat dirasakan dan bermanfaat untuk masyarakat luas maka Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyerahkan pengelolaannya kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) AMPHIBI MAIMOON yang dilaksanakan di halaman belakang Istana Maimoon Kota Medan Sumatera Utara pada,
Rabu (21/11/2024).
Acara serah terima Taman Ekoriparian Istana Maimoon dihadiri oleh Kementerian Lingkungan Hidup yang diwakili oleh Rachmat Ulthari selaku Ketua Pokja Ekoriparian KLH, PPK Ekoriparian Dit.PPA Fajar, Kontraktor Ekoriparian Safril, Ketua Umum Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia (AMPHIBI) Agus Salim Tanjung So.Si, beserta istri, Tengku Musyafika Fauzira selaku Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) AMPHIBI MAIMOON, Ketua Yayasan Sultan Ma’moen Al Rasyid Tengku Reizan Ivan Syah, Sutradara Teater Star Amalludin Lubis, Ketua KTHn AMPHIBI Percut A.Sayuti beserta jajaran, Ketua Amphibi Medan Labuhan H.Hidayat Samosir beserta jajaran serta Perwakilan Univ.Al Azhar Tengku M.Fahri ST yang juga pendiri Mahasiswa Sipil (MASIP) AMPHIBI dan beberapa pimpinan Media cetak/online yang tergabung dalam media AMPHIBI.
Dalam sambutannya, Rachmat Ulthari selaku Ketua Pokja Ekoriparian dari Kementerian LH menyampaikan, “Kita bersyukur bangunan Ekoriparian yang berlokasi di kawasan Istana Maimoon sudah selesai dilaksanakan. Hari ini Kementerian LH menyerahkan (menghibahkan) pengelolaan nya kepada KSM AMPHIBI MAIMOON, “ucap Rachmat.
Lanjutnya, selain mengelola IPAL Limbah Domestik, Ekoriparian dapat juga dimanfaatkan masyarakat umum sebagai sarana rekreasi wisata air, tempat berkumpulnya masyarakat, taman bermain anak sekaligus sebagai tempat edukasi belajar tentang lingkungan hidup termasuk kebudayaan, karena Istana Maimoon ini sebagai icon wisata di Kota Medan.
Selain itu kami akan terus melakukan pemantauan bagaimana kelanjutan pengelolaannya kedepan.
Tidak menutup kemungkinan apabila Ekoriparian Istana Maimoon ini dikelola dengan baik dan dapat dirasakan manfaatnya oleh orang banyak, maka kita akan tambahkan lagi dengan bantuan termasuk merekomendasikan Corporate Social Responsibility (CSR), “ucap Rachmat.
Kami dari KLH mengucapkan terimakasih kepada AMPHIBI dan Yayasan Sultan Ma”Moen Al Rasyid yang telah bekerjasama dan membentuk wadah KSM dalam mengelola Ekoriparian Istana Maimoon ini. Semoga program Ekoriparian ini dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat untuk generasi berikutnya, “tutur Rachmat.
Sementara itu, Ketua Umum/ Presiden KTHn Amphibi Agus Salim Tanjung So,Si mengatakan, program Ekoriparian ini adalah sebagai bentuk keseriusan Amphibi dalam melakukan sosialisasi terhadap masyarakat terkait pengelolaan sampah plastik dan limbah domestik yg masuk dialiran sungai Deli.
Pada pertengahan 2019 kita memulai fokus di wilayah aliran sungai Deli dari hulu ke hilir dan itu di support dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan atau Dirjen PPKL KLH, dan Kementerian PUPR yang mana disini ada Balai Wilayah Sungai Sumatera 2 (BWS S2), “ucap AST.
Dirinya juga menjelaskan bahwa saat ini AMPHIBI dan Yayasan Sultan Ma’moen Al Rasyid mempunyai tanggung jawab penuh membina KSM AMPHIBI MAIMOON selaku pengelola Taman Ekoriparian agar kedepannya dapat berkembang maju dengan jumlah pengunjung terus bertambah serta dapat memberikan kontribusi /pemasukan bagi anggota dan masyarakat sekitar, “tutup AST,
Disesi akhir acara dilakukan penyerahan bantuan untuk Yatim /Piatu berupa Beras dan Minyak Goreng dari PT.Musim Mas serta amplop Tali Asih.
Acara penutup seluruh undangan yang hadir, secara bersama sama melakukan penanaman Pohon Produktif berupa Durian, Lengkeng, Jambu Madu dan Pucuk Merah.
Red”