Merangin-Jambi
Berjalan dengan Masif Skandal Bank Israel, dan dugaan Kasus money laundry Mencuat di DPRD Kabupaten Merangin, Santer terdengar di Publik bahwa dugaan tersebut telah berlangsung lama,dimana praktek pinjaman berbunga layaknya Bank Israel, sebesar 10 persen bagi anggota DPRD hendak melaksanakan perjalanan dinas, Rabu (24/10/2024).
Menurut informen media dari dalam Gedung, sebut saja S (40), bahwa para oknum-oknum terkait telah menjalankan Kolusi dugaan praktek membisnis uang negara, kejahatan ini sudah terjadi bertahun tahun, ini iniDan ini menjadi rahasia umum dikalangan para anggota DPRD Merangin.
“Bagi anggota DPRD Merangin mau melakukan perjalanan dinas, diberikan pinjaman terlebih dahulu, nanti diganti setelah Ganti Uang (GU), dicairkan oleh sekertariat DPRD. Kan langsung di potong 10 persen dari anggaran perjalanan dinas diketahui bendahara,” ungkap S kemedia S, jika melihat latar belakang memang ada oknum sengaja di Sekretariat DPRD ingin memanfaatkan keuangan daerah untuk melakukan bisnis pinjaman uang dengan bunga tinggi.
“Nampaknya ada oknum yang sengaja membuat ini jadi ladang bisnis. agar mendapatkan keuntungan 10% tersebut,” tambah S kesal.
Tak hanya S. anggota DPRD Merangin berini oksial M juga mengakui hal tersebut. Katanya saat menjabat dulu tidak pernah sekalipun berangkat ke luar kota tanpa melakukan pinjaman terlebih dahulu ke bendahara.
“Kalau dulu kami mau berangkat minjam ke bendahara, dan langsung di potong 10% dari seharuznya yang kami terima, mungkin sekarang kalau mau berangkat juga seperti itu” singkat M.
Ironisnya tambah M, padahal uang perjalanan Dinas DPRD saat ini sudah sistem Lump Sum (Sekaligus di Muka), tapi bendahara di DPRD Merangin juga memberikan pinjaman terlebih dahulu dan di potong langsung saat GU telah di lakukan pencairan.
“Kuat dugaan ada unsur kesengajaan.Alasannya kas lagi kosong, mau tidak mau anggota DPRD mau berangkat harus cari pinjaman dulu, dan baru di potong setelah GU cair,” terangnya.
Tidak hanya pemotongan GU, tutur M, kuat dugaan bahwa terjadi money laundry pada proses belanja di Sub.Bidang belanja rutin lainnya.
“Contohnya, banyak kegiatan belanja di DPRD belum terliasasi, tapi dipaksakan. Uangnya, ditransfer ke beberapa rekening staf,” beber M.
Sementara itu, Kasubag keuangan DPRD Merangin Yus dikonfirmasi media ini, melalui tidak menyangkal hal tersebut.Kata Yus kisruh tersebut, dibuat para anggota DPRD tersendiri.
“Kalau soal pemotongan 10% itu kita sama sama tau, tidak usah lagi kita bahas. Hal mereka anggota DPRD lah membuat, mereka sendiri yang menyelesaikan,”sebut Yus.
Namun, soal Pencucian uang, Yus mengakui belum mengetahui. Apa lagi saat ini, sedang terjadi transisi Pimpinan DPRD, tentu ada penghambatan beberapa kegiatan memisahkan kerja lama dengan yang baru.
“Sebenarnya tidak masalah, kita sudah sesuai prosedur. Mungkin karena terhambat beberapa kegiatan jadi pertanyaan sehingga melebarlah kemana mana,” tutur Yus.
Yus menambahkan, dalam Gedung politik selalu terjadi persoalan. Kadang kadang omongan didalam dipelintir orang tidak mengerti Dangan keadaan sebenarnya.
“Toh, dalam perjalan terjadi persoalan tersebut, bida diselesai di Gedung ini. Itu persoalan internal. Kendati begitu saya mohon tolong redam berita ini Jagan sampai dinaikan,” tukasnya.(*)
Repoter/Rafik