November 21, 2024
IMG-20240611-WA0334

Tanggamus-Lampung(LIN-RI-com)-Berbagai macam cara dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tanggamus, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk mempermudah akses mendapatkan pelayanan kesehatan menuju rumah sakit,salah satunya melalui Program 55 Aksi Desa Asik Satu Pekon Satu Ambulance, Minggu (09/06/2024).

Seperti yang disampaikan oleh Bupati Tanggamus Dewi Handajani,SE,MM dalam acara serah terima mobil Ambulance di Pekon waypanas, Kec,wonosobo beberapa waktu lalu.

Bunda Dewi mengatakan bahwasanya realisasinya pengadaan mobil ambulance merupakan bagian dari upaya untuk melaksanakan program 55 Aksi Desa Asik di setiap pekon se-Kabupaten Tanggamus, yang bertujuan untuk meningkatkan percepatan pelayanan kesehatan pada masyarakat terutama di Pekon.

Akan tetapi lain halnya dengan yang terjadi di Pekon waypanas ,Kec, wonosobo Tanggamus.Sangat disayangkan program bupati Tanggamus satu pekon satu ambulance tersebut, terkesan tidak didukung oleh kepala pekon setempat. Pasalnya sejak tahun 2021 hingga tahun 2024 ambulance Pekon waypanas tak kunjung jelas keberadaanya.

Ramai di beritakan oleh sejumlah media di Tanggamus sepekan ini dan menjadi buah bibir bagi masyarakat, terkait masalah pengadaan ambulance pekon yang bersumber dari Dana Desa (DD) tersebut. Patut diduga ambulance tersebut tidak sesuai dengan SOP atau keperutuka nya
hal tersebut di sampaikan oleh salah satu warga inisial (sy) 32 tahun warga dusun(II) pekon waypanas.

ia mengaku kecewa akan akan kepemimpinan kepala pekon (hd) hadi Barto yang abaikan akan kesejahteraan dan keselamatan bagi warga nya,

“hal itu tertuang dalam curhatan nya ketika ia hendak meminta kepada kepala pekon waypanas untuk mengantarkan orang tua nya yang saat itu sedang sakit hendak di bawah ke RS, Panti secanti gisting kab, Tanggamus

namun sangat di sayangkan ka. ia mengatakan kalau kepala pekon tersebut sedang tidak ada di tempat “ucap nya saat di hubungi melalui via telepon seluler

lalu warga nya mengatakan pak kan ada sopir nya yang sudah di (sk) dan sudah di angarkan untuk honorer nya melalui add per tahun nya

namun kesemuan itu adalah topeng untuk meraup ke untungan bagai mana tidak dan patut di duga adanya kong kalikong antara sopir inisial ( rd) yang. taklain adalah anak kepala pekon itu sendiri

informasi beredar jika sopir ambulance pekon waypanas tersebut sudah beralih profesi menjadi karyawan PT. accora Indonesia yang berada di pekon itu sendiri

Menanggapi hal itu, Yusri talip selaku Ketua Lembaga Garuda sakti (DPD Kabupaten Tanggamus, ikut angkat bicara. Menurutnya, program pemerintah daerah itu harus didukung penuh terlebih untuk yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Contohnya Satu Pekon Satu Ambulance ini. Dimana program itu merupakan salah satu dari Program 55 Aksi Desa Asik Bupati Tanggamus.

“Program Satu Pekon Satu Ambulance adalah program yang sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat dan harus kita dukung sepunuhnya tanpa terkecuali. Jadi kalau ada oknum Kepala Pekon yang justru terkesan kurang mendukung Program Bapati Tersebut seyogyanya pihak pemerintah daerah hurus tegas mempertanyakan pada kepala pekon yang dimaksud,” ungkap Yusri Talip kepada awak media.

Ketua lembaga Garuda sakti DPD Kabupaten Tanggamus itu meminta pihak terkait segera memanggil Kepala Pekon waypanas yang terkesan abaikan program Bupati Tanggamus Bunda Dewi. Beliau menilai pengadaan ambulance yang dianggarkan melalui ADD di tahun 2021 hingga 2024 tersebut bermasalah.

Sebagai bentuk kekecewaannya, dalam waktu dekat Tim media dan ketua lembaga Garuda sakti Tanggamus akan melayangkan surat kepada PJ,bupati dan aparat penegak hukum, untuk menyikapi ketidak jelasan keberadaan unit ambulance pekon waypanas (YSRTLB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *