Keterampilan komunikasi menjadi salah satu kompetensi yang sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap profesi, karena sebagai mahluk sosial pasti akan dituntut kemampuan untuk berinteraksi dan bekerjasama dengan yang lainnya. Terlebih bagi pemangku kepentingan yang bertugas untuk memberikan pelayanan pada masyarakat, seperti Polri dan yang lainnya. Sesuai UU no 2 tahun 2002 tentang Polri dijelaskan bahwa tupoksi Polri adalah harkamtibmas, gakkum dan linyomyanmas. Untuk dapat melaksanakan tupoksi tersebut dengan baik tentu sangat diperlukan kemampuan komunikasi yang baik, terutama komunikasi deskriptif dan komunikasi persuasif. Apalagi Kabaharkam saat ini juga sedang gencar menekankan pentingnya polisi RW agar polisi bisa hadir dan dekat dengan masyarakat untuk mengetahui berbagai permasalahan yang ada di tengah masyarakat dan membantu penyelesaiannya “, ungkap Pakar Komunikasi yang juga pimpinan Lembaga Pengembangan Profesi dan Teknologi Kepolisian (LP2TK) Dede Farhan Aulawi di Jakarta, Jum’at (12/5).
Hal tersebut ia sampaikan setelah dirinya menjadi narasumber pelatihan ” Peningkatan Keterampilan Komunikasi Deskriptif dan Komunikasi Persuasif ” bagi seluruh Komandan Kapal Polisi di Mako Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, Tanjung Priok Jakarta. Kegiatan pelatihan tersebut menurutnya, dalam rangka mendukung terlaksananya Program Polisi RW di Wilayah Perairan dan Pesisir Pantai. Pelatihan ini menjadi satu rangkaian yang tidak terpisahkan dari kegiatan Sosialisasi Polisi RW yang menjadi salah satu program prioritas Baharkam Polri.
Selanjutnya, ia pun menyampaikan bahwa pelatihan yang diselenggarakan ini merupakan tindak lanjut sikap yang sangat positif dan responsif dari Dirpolair dan Kakorpolairud Baharkam Polri terhadap arahan KABAHARKAM terkait program Polisi RW sebagai strategi implementasi Polmas (Community Policing).
Kemudian ia juga menambahkan bahwa langkah ini pada prinsipnya ingin menghadirkan polisi di tengah masyarakat sampai di tingkat RW sehingga terbangun chemistry yang positif antara Polri dengan masyarakat sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan melalui partisipasi dan kemitraan dengan masyarakat agar terlaksananya kebersamaan dalam pelaksanaan harkamtibmas sampai pada tingkat lingkungan di RW. Polisi hadir untuk menerima berbagai masukan, keluhan, keresahan, dan harapan masyarakat dan berusaha untuk duduk bersama menemukan cara penyelesaian masalah (problem solver). Pola komunikasi dan kehadiran polisi di tengah-tengah masyarakat ini dinilai akan efektif untuk merajut kedekatan dan kebersamaan dalam menciptakan lingkungan yang aman, tenang dan tentram serta kondusif.
Kegiatan sosialisasi dibuka oleh Kepala Korpolairud dan didampingi oleh Dirpolair serta diikuti oleh seluruh komandan kapal polisi serta personil Binmas Ditpolair Baharkam Polri.
Dalam konteks inilah, kompetensi utama (core competency) yang harus dimiliki oleh setiap anggota polisi dari semua fungsi adalah keterampilan dan kepiawaian dalam melakukan komunikasi deskriptif dan komunikasi persuasif. Komunikasi deskriptif pada dasarnya merupakan kemampuan komunikasi untuk menjelaskan suatu objek pembahasan secara rinci, detail dan jelas dengan sistematika penyampaian yang terstruktur. Sedangkan komunikasi persuasif pada hakikatnya adalah kemampuan komunikasi untuk mengajak orang lain agar memiliki pandangan, penilaian, sikap dan tindakan yang positif sesuai dengan harapan si pembicara. Baik dari perspektif kognitif, afektif maupun konatif.
Dengan terlaksananya pelatihan ini, diharapkan setiap komandan kapal polisi memiliki kemampuan komunikasi deskriptif dan komunikasi persuasif yang baik sehingga program Polisi RW di wilayah perairan dan pesisir pantai bisa terimplementasi secara maksimal. Pada akhirnya akan tercipta hubungan yang harmonis antara personil kepolisian dan masyarakat sehingga semakin tercipta lingkungan yang aman, nyaman, dan sejahtera bagi seluruh lapisan masyarakat yang tinggal di wilayah perairan dan pesisir pantai.
” Semoga ilmu yang diberikan bisa memberikan manfaat yang besar dalam menunjang terlaksananya Program Polisi RW secara efektif dan bisa mempercepat pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap Polri “, pungkas Dede Farhan Aulawi mengakhiri keterangan.