Jakarta, – Suara perantau dari Amerika, Mrs Mislih, mendo’akan dan mendukung Risto maju Caleg DKI Jakarta yang juga didukung oleh perantau, di tanah air.
Hal itu diungkapkan oleh Mrs Mislih yang diwawancarai oleh Pewarta Indonesia Juhrini, Sabtu (29/4), lebih lanjut, Mislih menjelaskan Risto yang pernah menjadi gurunya ikut Privat bahasa Inggris sehingga Ia bisa bekerja di Amerika.
Menurut Mrs Mislih, Risto sudah saatnya duduk di Legislatif DKI Jakarta, sebab pernah terpilih menjadi pemuda pelopor sebelum reformasi dan hadiahnya diangkat PNS Pemda DKI Jakarta.
Penduduk, perantau Minang bermukim di Jakarta diduga sekitar 60 persen dari jumlah 12 juta jiwa bertebar di lima wilayah kota Jakarta dan kabupaten administrasi pulau seribu, diimbau mendukung putera pejuang LVRI Risman, ungkap Mislih dari Amerika.
” Partai UMMAT yang lolos menjadi peserta pemilu urutan ke 24 tahun 2024 tampaknya, diserbu oleh Bacaleg muda dan pemula, ” kata Zulkarnain konsultan politik yang juga, mendukung Risman maju di caleg DKI Jakarta.
Mislih, warga Sulit Air, dari Amerika, mengimbau perantau Urang Awak di Jakarta, melalui perkumpulan IKM dan SAS serta komunitas lainnya untuk mendukung Risman maju caleg DKI Jakarta.
Risman Thomas, alias Mister Thom lebih akrab dipanggil Risto, ikut Caleg DKI Jakarta, terpanggil mencaleg sebab terenyuh adanya ikon Partai Ummat berbunyi, ” Lawan
Kezoliman dan Tegakkan Keadilan, ” itu yang menariknya maju Caleg DKI Jakarta. 2024.
Risman, caleg pemuda pelopor, yang dihubungi, Juhrini, mengatakan Daerah Pemilihannya (Dapil) VIII yaitu : Kecamatan Jagakarsa, Pasar Minggu, Pancoran Mampang dan Tebet Jakarta Selatan.
Penduduk Jakarta Selatan, berjumlah 2.384.183 jiwa dan akhir rekapitulasi pemilih pada daftar pemilu 1.772.649 orang dan untuk Dapil VIII pemilih berjumlah sekitar 888.632 orang aktif terdapat di 31 kelurahan Jakarta Selatan.
Perantau Minang dari Amerika Mrs Mislih yang berkunjung ke Indonesia awal Januari tahun ini, Ia terkesan, dari Risman saat Privat, dipatri kepada pelajar, motto, ” Student today, Teacher Tomorrow, itulah kenangan, ujar Mislih akhir wawancaranya.(Rini)