Setelah sukses melakukan MoU dengan dua perguruan tinggi di Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Sains dan Teknologi Al Kamal (ISTA), Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) terus membuka diri dalam program kerjasama kemitraan, dimana selanjutnya akan melakukan program kerjasama kemitraan (MoU) dengan Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0)
Hal itu disampaikan Ketua Umum APTIKNAS Soegiharto Santoso, di Denpasar, Bali, Selasa (24/1/2023).
PIDI itu sendiri merupakan bentukan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam melakukan upaya akselerasi Industri 4.0 melalui penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0.
Untuk mewujudkan salah satu prioritas peta jalan tersebut, Kemenperin membangun Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0 sebagai solusi satu pintu atau one stop solution implementasi Industri 4.0 di Indonesia sekaligus menjadi jendela Indonesia 4.0 bagi dunia.
PIDI 4.0 dijalankan dengan konsep kemitraan dan kerja sama pemanfaatan antara pemerintah dan perusahaan swasta. Dan menurut Soegiharto Santoso, APTIKNAS sebagai wadah pengusaha yang bergerak di bidang Tekhnologi, Informasi, dan Komunikasi menjadi salah satu pihak yang akan menjalin kerjasama dengan PIDI.
PIDI 4.0 sendiri mengusung lima pilar yakni Showcase Center, Delivery Center, Capability Center, Engineering and AI Center, dan Ecosystem for Industry 4.0.
Pilar Capability Center merupakan fungsi PIDI 4.0 untuk menempa para pakar Industri 4.0 dengan menggunakan kurikulum paduan teori dan praktik seiring dengan pengalaman langsung serta memberikan sertifkat kompetensi kepada para pekerja industri dalam bidang teknologi Industri 4.0.
PIDI 4.0 telah menghasilkan modul dan kurikulum sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang pada 2022 ditargetkan untuk manager, maintainers, dan engineer, sedangkan pada 2023 hingga 2025 ditargetkan bagi mechatronics, automasi industri, cyber security, lean manufacturing, dan big data.
“Jaringan APTIKNAS memiliki kemampuan dan keterkaitan untuk ikut mengambil peran dalam mewujudkan program utama PIDI. Sehingga kerjasama dengan PIDI nantinya akan berdampak positif bagi industri TIK,” tutur Hoky sapaan akrabnya melalui siaran pers yang dikirim ke redaksi.
Soegiharto Santoso juga mengatakan, sebelumnya APTIKNAS sudah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi terkait pengembangan TIK. APTIKNAS pertama kali bekerjasama dengan perguruan tinggi diawali dengan MoU APTIKNAS dengan ITB Press di penghujung tahun 2022 di Bandung.
“APTIKNAS mengembangkan diri untuk bisa berkolaborasi dengan banyak pihak terkait pengembangan potensi Digital Talent. Dan ini sejalan dengan ITB Press, yang baru saja diresmikan menjadi perusahaan pada September 2022,” ungkapnya.
ITB Press ini merupakan salah satu unit usaha dalam Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari (BPUDL) Institut Teknologi Bandung (ITB).
PT ITB Press atau PT Inovasi Teknologi Bermedia Press ini merupakan salah satu bentuk usaha komersial ITB yang telah didirikan sejak tahun 1970-an dan menjadi unit usaha pendukung (UUP) ITB di bawah pengelolaan BPUDL ITB.
Dia mengatakan, kerjasama antara APTIKNAS dan ITB Press itu disambut baik Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. Kata Rektor ITB Reini, berdirinya ITB Press Store ini bisa menjadi ajang kerja sama dan kolaborasi antar perguruan tinggi di Indonesia untuk bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan negara khususnya dalam hal literasi membaca dan menulis di masyarakat sekitar.
Pada kesempatan tersebut, APTIKNAS melakukan penandatanganan MoU diwakili Fanky Christian selaku Sekjen APTIKNAS selaku mitra dari ITB Press. Fanky mengatakan, APTIKNAS sangat bangga bisa bekerjasama dengan ITB Press yang memiliki konsep menarik dalam mengembangkan unit bisnis ini.
Fanky Christian menyampaikan apresiasi dan berharap kerjasama jangka panjang bersama dengan ITB Press.
Sementara itu bentuk kerjasama APTIKNAS dengan perguruan tinggi juga terjalin dengan Institut Sains dan Teknologi Al Kamal (ISTA). Dalam kerjasama ini pihak APTIKNAS dan ISTA sepakat mengadakan Kesepahaman Bersama dalam peningkatan mendorong SDM Unggul Berkarakter dengan pemagangan, kewirausahaan dan bidang lain yang dipandang perlu.
“Kerjasama ini kedua pihak saling mendukung dalam melaksanakan tugas pembangunan kompetensi bangsa dan negara,” ujar Hoky. Dari kerja sama ini, lanjut Dia, APTIKNAS akan terus membuka diri terhadap perguruan tinggi lainnya untuk menjalin kemitraan yang membangun SDM dan dunia usaha di bidang TIK yang berkualitas.
“Kami akan terus berupaya membangun jaringan dengan perguruan tinggi lainnya di seluruh Indonesia, khususnya di tahun 2023 ini,” pungkasnya.
Sebagai informasi, APTIKNAS selama terbentuk sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga pemerintah dan swasta. Diantaranya BSSN, Menkominfo, Kementerian Perindustrian, Kemenko Perekonomian, Perusahaan swasta Nagayana, Huawei Indonesia, dan perusahaan besar lainnya yang bergerak di sektor TIK.***