Beranda blog Halaman 18

Sujudku di Negeri Ginseng

Oleh : Dede Farhan Aulawi

Negeri Ginseng, begitu dunia mengenal Korea Selatan, sebuah negara maju yang berkilau dengan teknologi, budaya pop, dan kedisiplinannya. Namun, di balik gemerlap lampu kota Seoul, ada kisah batin yang syahdu, kisah tentang pencarian makna, tentang sujud yang menemukan tempatnya di tanah yang asing.

Aku datang ke negeri ini bukan hanya untuk menuntut ilmu, tetapi juga untuk belajar menjaga iman di tengah perbedaan. Saat azan tak terdengar dan masjid terletak jauh di ujung kota, aku belajar bahwa sujud bukan hanya gerakan fisik, melainkan bentuk komunikasi terdalam antara hamba dan Penciptanya.

Di tengah hiruk-pikuk orang berlari mengejar waktu, aku sering menyelinap ke ruang kecil, kadang di taman, atau di balik dinding resto yang menyediakan tempat untuk menunaikan salat. Sujudku terasa lebih hening, lebih panjang, seakan setiap detiknya menjadi pengingat bahwa meski aku jauh dari tanah air, aku tidak pernah jauh dari Tuhan.

Sujud di negeri ginseng mengajarkanku arti keteguhan. Ia menegur kesombongan, memeluk kesepian, dan menumbuhkan rasa syukur.

Di tanah yang dingin oleh musim dingin dan keras oleh persaingan, sujud menjadi pelindung jiwa yang menghangatkan hati dengan cahaya keyakinan.

Kini aku mengerti, bahwa di mana pun aku berada, sajadah hanyalah simbol. Yang sejati adalah keikhlasan hati yang tunduk sepenuhnya. Negeri ginseng boleh berbeda budaya dan bahasa, tapi sujudku tetap sama menuju Tuhan yang satu, yang tak pernah jauh dari hamba yang berserah.

*Sujudku di Negeri Ginseng adalah kisah tentang perjalanan iman di tanah asing, tempat di mana teknologi dan spiritualitas bertemu dalam keheningan sujud.*

Red”

Cara Berpikir dan Nilai Hidup, Fondasi Menjadi Pribadi yang Bijaksana

Oleh : Dede Farhan Aulawi

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia dihadapkan pada berbagai pilihan, tantangan, dan konsekuensi. Cara seseorang berpikir dan nilai-nilai hidup yang dianut sangat menentukan bagaimana ia menjalani hidup, mengambil keputusan, dan merespons situasi. Dua hal ini, cara berpikir dan nilai hidup merupakan fondasi penting dalam pembentukan karakter serta arah hidup seseorang.

Cara berpikir mencerminkan bagaimana seseorang memproses informasi, menilai situasi, dan menentukan tindakan. Secara umum, cara berpikir dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu berpikir kritis dan berpikir positif. Berpikir kritis berarti mampu menganalisis informasi secara logis, tidak mudah percaya begitu saja, dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum mengambil kesimpulan. Sedangkan berpikir positif adalah kemampuan untuk melihat sisi baik dari setiap peristiwa, termasuk dalam kesulitan.

Seseorang yang mampu menggabungkan keduanya akan lebih siap menghadapi kehidupan. Ia tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki ketahanan mental yang kuat. Contohnya, dalam menghadapi kegagalan, ia tidak terjebak dalam keputusasaan, melainkan mencari pelajaran dan solusi dari kegagalan tersebut.

Nilai hidup adalah prinsip-prinsip yang diyakini seseorang sebagai hal yang penting dan benar. Nilai-nilai ini menjadi kompas moral yang membimbing seseorang dalam bertindak. Beberapa contoh nilai hidup yang umum adalah kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, empati, dan integritas.

Nilai hidup tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui proses panjang dari lingkungan keluarga, pendidikan, pengalaman, hingga agama atau kepercayaan. Nilai-nilai inilah yang akan menjadi dasar ketika seseorang harus membuat keputusan, terutama dalam situasi yang sulit atau penuh tekanan. Misalnya, seseorang yang menjunjung tinggi nilai kejujuran tidak akan tergoda untuk berbuat curang meskipun ada kesempatan. Ia tahu bahwa integritas lebih penting daripada keuntungan sesaat.

Cara berpikir dan nilai hidup saling mempengaruhi. Cara berpikir yang sehat akan memperkuat nilai-nilai hidup yang baik, dan sebaliknya, nilai hidup yang kuat akan membimbing seseorang untuk berpikir secara lebih jernih dan bertanggung jawab. Keduanya membentuk pribadi yang matang, bijaksana, dan mampu menjalani kehidupan dengan arah yang jelas.

Sebagai contoh, dalam mengambil keputusan penting, seperti memilih pekerjaan atau pasangan hidup. Seseorang yang berpikir kritis dan berlandaskan nilai hidup akan mempertimbangkan aspek logika, moral, dan tujuan jangka panjang, bukan hanya keuntungan sesaat.

Dengan demikian, cara berpikir dan nilai hidup adalah dua pilar penting dalam membentuk karakter dan arah kehidupan seseorang. Keduanya tidak hanya berperan dalam pencapaian kesuksesan, tetapi juga dalam membentuk kedewasaan, kebahagiaan, dan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk terus mengasah cara berpikir dan memperkuat nilai hidupnya agar mampu menjalani hidup dengan penuh makna dan tanggung jawab.

Red”

Jembatan Gantung “PANCIMAS MAJU JELITA” Resmi Beroperasi, Hj. Novita Wijayanti senyum bangga

Kampung Laut, 11 Oktober 2025 – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi V, Hj. Novita Wijayanti, S.E., M.M., dari Fraksi Partai Gerindra, meresmikan Jembatan Gantung “PANCIMAS MAJU JELITA” di Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut. Proyek aspirasi ini menjadi jawaban atas kebutuhan vital akses warga, khususnya Dusun Cibereum yang selama ini bergantung pada jembatan darurat.

Acara peresmian disambut dengan penuh antusiasme oleh ratusan warga, terutama kaum ibu-ibu Desa Ujunggagak yang hadir dengan gembira.

Mereka menyambut langsung kehadiran Ibu Novita Wijayanti sebagai ungkapan terima kasih karena kini anak-anak mereka dapat pergi ke sekolah dengan aman.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Ujunggagak, Bapak Juandi, yang menyampaikan rasa syukur mendalam atas terealisasinya pembangunan infrastruktur ini.

Sinergi Tiga Pilar untuk Pemerataan Pembangunan
Kegiatan ini menunjukkan sinergi kuat antara lembaga legislatif pusat, daerah, dan aparatur keamanan.

Turut hadir dan memberikan dukungan langsung:
Bapak David (Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah),
Bapak Suheri (Anggota DPRD Kabupaten Cilacap),
Seluruh jajaran Perangkat Desa Ujunggagak,
Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), diwakili oleh perwakilan dari Koramil Kawunganten, Polsek Kawunganten, Pos Angkatan Laut (Lanal) Kampung Laut,
Beberapa Kepala Dinas dari Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap, serta
Babinsa Teladan Desa Ujunggagak, Serda Ronal Langlaku.

Dalam sambutannya, Hj. Novita Wijayanti menegaskan bahwa Jembatan Gantung “PANCIMAS MAJU JELITA” merupakan wujud nyata kerja sama dengan Kementerian PUPR untuk mengatasi isolasi wilayah.

“Jembatan ini adalah urat nadi utama bagi masyarakat Dusun Cibereum. Setelah bertahun-tahun menghadapi risiko dengan jembatan papan, jembatan baru yang kokoh ini kami harapkan dapat melancarkan mobilitas ekonomi, pendidikan, dan kesehatan bagi seluruh warga,” ujar Hj. Novita Wijayanti.

Ajukan Permohonan Lanjutan: Jalan 4 KM Penghubung Vital
Mengakhiri sesi sambutan, Kepala Desa Juandi memanfaatkan momen berharga ini untuk mengajukan aspirasi lanjutan yang sangat mendesak.

“Ibu Novita, kami sangat berterima kasih atas jembatan gantung ini.

Untuk menyempurnakan konektivitas, kami memohon bantuan Ibu untuk memperjuangkan pembangunan jalan darat sepanjang kurang lebih 4 kilometer yang menghubungkan langsung dari Desa Panikel sampai ke Dusun Cibereum,” pinta Bapak Juandi.

Menanggapi permohonan tersebut, Hj. Novita Wijayanti menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti aspirasi tersebut di Komisi V DPR RI, serta berjanji akan segera berkoordinasi dengan DPRD dan Dinas terkait di Cilacap untuk mempercepat realisasi pembangunan jalan tersebut demi kesejahteraan masyarakat.

Refalai”Tugiman

Diundang Kedubes Rusia, Wilson Lalengke Akan Mengikuti Seminar Internasional terkait Konflik Rusia-Ukraina

Jakarta — Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI), Wilson Lalengke, dijadwalkan akan berpartisipasi dalam seminar online internasional yang diselenggarakan Pemerintah Russia, pada tanggal 23 Oktober 2025 mendatang, yang dipusatkan di Wina, Austria. Pria yang baru saja memberikan pidato di PBB itu diundang Kedutaan Besar Rusia di Jakarta untuk berkenan menghadiri seminar dimaksud.

Tema yang akan dibahas pada seminar online internasional ini adalah “Perjalanan Kemerdekaan Republik Rakyat Luhansk”, yang bertujuan untuk mengeksplorasi jalur penyelesaian konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung melalui dialog dan konteks sejarah. Sebagaimana diketahui bahwa deklarasi kemerdekaan rakyat Luhansk dari Ukraina tahun 2014 merupakan pemicu utama terjadinya konflik Russia-Ukraina.

Undangan ini muncul di tengah meningkatnya keterlibatan diplomatik antara Indonesia dan Rusia, yang dengan keterlibatan Wilson Lalengke merupakan penanda pentingnya peran masyarakat sipil dalam upaya perdamaian internasional. Menurut sumber internal Kedutaan Besar Rusia, seminar ini akan menghadirkan beberapa pembicara dan akan dihadiri banyak tokoh politik serta aktivis kemanusiaan, akadenisi, termasuk media, dari berbagai negara, yang menawarkan beragam perspektif tentang ketegangan geopolitik di Eropa Timur.

Wilson Lalengke, yang dikenal karena advokasinya tentang hak asasi manusia dan kebebasan media, menyatakan komitmennya untuk berkontribusi secara konstruktif dalam diskusi ini. “Ini adalah kesempatan untuk memahami kompleksitas konflik dari berbagai sudut pandang dan mencari solusi damai yang berakar pada rasa saling menghormati dan kesadaran sejarah,” ujar alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu kepada jaringan media se-Indonesia, Sabtu, 11 Oktober 2025.

Seminar ini akan membahas evolusi Republik Rakyat Luhansk, sebuah entitas yang memproklamirkan diri di Ukraina timur, dan perannya dalam dinamika regional yang lebih luas. Meskipun topiknya tetap sensitif dan bermuatan politis, penyelenggara menekankan bahwa forum ini dimaksudkan untuk mendorong dialog, alih-alih mempromosikan narasi tertentu.

Kedutaan Besar Rusia di Jakarta sebelumnya telah berkolaborasi dengan PPWI dalam berbagai inisiatif budaya dan media, termasuk pemutaran film dokumenter, advokasi jurnalis di daerah konflik, dan publikasi. Keterlibatan terbaru ini mencerminkan upaya berkelanjutan untuk membangun jembatan melalui jalur intelektual dan diplomatik.

Seminar ini dijadwalkan berlangsung satu hari dan akan disiarkan langsung kepada peserta terdaftar di seluruh dunia. Partisipasi Wilson Lalengke diharapkan dapat membawa perspektif Indonesia ke dalam percakapan global tentang perdamaian dan resolusi konflik. (TIM/Red)

_Foto: Pejabat Kedubes Rusia, Mr. Alexander Tumaykin (kiri) berdiskusi dengan Wilson Lalengke terkait seminar online internasional._

Ketua DPD Topan RI Rohil Desak APH Usut Proyek Rp 3,7 M Labkesda, Soroti Kepemimpinan Kadiskes Afrida

Rokan Hilir – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Topan RI Kabupaten Rokan Hilir, Yusaf Hari Purnomo atau disapa Arie black, mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera mengusut tuntas dugaan penyimpangan pada proyek pembangunan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Rohil senilai Rp 3,7 miliar yang hingga kini belum juga rampung.

Proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun 2024 ini dikerjakan oleh CV Mitra Karya Rohil dengan konsultan pengawas CV Nusantara Utama Engineering. Berdasarkan kontrak, proyek dimulai pada 29 Juli 2024 dengan masa pelaksanaan 120 hari kalender. Namun hingga 10 Oktober 2025, bangunan masih belum selesai dan ditemukan banyak kerusakan seperti retakan pada struktur dinding serta dugaan tidak sesuai spesifikasi teknis (spek).

Yusaf Hari Purnomo menilai, kondisi ini mencerminkan buruknya kepemimpinan Kepala Dinas Kesehatan Rokan Hilir, Afrida S.Kep., SKM., M.Kes., yang gagal menuntaskan proyek penting tersebut.

> “Afrida telah gagal menjalankan amanah sebagai Kepala Dinas Kesehatan. Pemerintah pusat sudah memberikan kepercayaan dengan anggaran besar untuk membangun Labkesda demi kemudahan pelayanan kesehatan masyarakat, tapi proyek ini justru mangkrak. Ini memperlihatkan lemahnya pengawasan dan manajemen yang buruk,” tegas Arie black, Jumat (10/10/2025).

Menurutnya, kegagalan ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga dapat berdampak pada kepercayaan pemerintah pusat terhadap Kabupaten Rokan Hilir, terutama dalam penyaluran anggaran di masa mendatang.

> “Kalau seperti ini terus, pusat akan ragu menyalurkan kembali dana pembangunan ke Rohil. Ini bisa memperlambat masuknya anggaran untuk daerah,” tambahnya.

Arie black juga meminta Kejaksaan dan Kepolisian segera memeriksa pihak-pihak terkait, terutama Kepala Dinas Kesehatan Rohil sebagai penanggung jawab kegiatan, untuk mengusut potensi adanya penyimpangan dalam pelaksanaan proyek tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan, Afrida S.Kep., SKM., M.Kes. belum memberikan klarifikasi resmi terkait keterlambatan dan kondisi bangunan Labkesda yang dinilai tidak layak.

: Red

Sulitnya Membongkar Struktur dan Jaringan Mafia Migas

Oleh : Dede Farhan Aulawi

Sektor minyak dan gas bumi (migas) merupakan salah satu sektor strategis dalam perekonomian Indonesia. Selain sebagai sumber utama pendapatan negara, sektor ini juga memiliki pengaruh besar terhadap harga energi nasional, stabilitas politik, serta kesejahteraan masyarakat.

Namun, di balik vitalnya peran sektor ini, tersembunyi sebuah permasalahan kronis yang sudah lama mencengkeram, yaitu mafia migas. Istilah ini merujuk pada kelompok-kelompok yang menguasai dan memanipulasi rantai distribusi, pengadaan, dan kebijakan energi untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Upaya membongkar mafia migas telah lama digembar-gemborkan, namun hasilnya masih jauh dari harapan.

Mengapa begitu sulit untuk membongkar mafia migas ?
1. Kompleksitas Struktur dan Rantai Distribusi
Sektor migas memiliki struktur yang sangat kompleks, dari hulu (eksplorasi dan produksi) hingga hilir (pengolahan, distribusi, dan penjualan). Kompleksitas ini membuka banyak celah bagi praktik-praktik penyimpangan. Di setiap mata rantai, ada potensi permainan kuota, pengaturan tender, mark-up harga, hingga manipulasi data impor dan ekspor. Mafia migas menyusup ke dalam celah-celah ini, sering kali dengan kamuflase legal yang sulit dibongkar hanya melalui audit biasa.

2. Keterlibatan Oknum Pejabat dan Pemilik Modal Besar
Mafia migas tidak berdiri sendiri. Mereka biasanya memiliki jejaring kuat dengan oknum pejabat pemerintah, politisi, hingga aparat penegak hukum. Hubungan simbiosis ini menciptakan perlindungan politik dan hukum bagi para pelaku. Akibatnya, ketika ada upaya pemberantasan, prosesnya sering kali terhambat atau bahkan dibungkam. Sering kali, kasus-kasus besar terkait migas berakhir tanpa kejelasan, atau hanya menyasar pelaku-pelaku kecil, sementara aktor utamanya tetap tak tersentuh.

3. Kurangnya Transparansi dan Akuntabilitas
Masih lemahnya sistem transparansi dalam pengelolaan migas menjadi salah satu penyebab utama suburnya praktik mafia. Akses publik terhadap data impor BBM, kontrak kerja sama, hingga realisasi lifting migas sering kali terbatas. Tanpa keterbukaan informasi, masyarakat sipil dan media sulit mengawasi sektor ini. Selain itu, lemahnya pengawasan internal oleh lembaga negara seperti BPK, KPK, atau BPH Migas, membuat pelanggaran mudah disembunyikan atau dimanipulasi.

4. Kepentingan Politik dan Ekonomi dalam Kebijakan Energi
Kebijakan energi nasional sering kali dikendalikan oleh kepentingan jangka pendek dan elit tertentu, bukan berdasarkan kebutuhan rakyat. Mafia migas memanfaatkan kebijakan subsidi, pengaturan harga BBM, dan penunjukan kontraktor migas untuk meraup keuntungan. Setiap perubahan regulasi, seperti liberalisasi impor BBM atau perubahan skema kontrak, bisa menjadi ladang baru bagi para mafia. Bahkan, isu mafia migas kerap digunakan sebagai alat tawar-menawar politik menjelang pemilu atau pergantian kekuasaan.

5. Minimnya Perlindungan bagi Whistleblower dan Penegak Hukum
Salah satu kendala dalam membongkar mafia migas adalah kurangnya perlindungan bagi pihak-pihak yang ingin membongkar kejahatan ini. Banyak whistleblower atau jurnalis investigatif yang justru mendapat tekanan, kriminalisasi, bahkan ancaman fisik. Di sisi lain, aparat penegak hukum yang berani menyentuh kasus migas berisiko menghadapi tekanan politik, mutasi, atau intervensi.

*Harapan yang Belum Padam*
Membongkar mafia migas memang bukan perkara mudah. Diperlukan keberanian politik, reformasi struktural, dan partisipasi publik yang luas. Pemerintah harus menunjukkan komitmen nyata dengan memperkuat lembaga pengawasan, menjamin keterbukaan data, serta melindungi para pelapor pelanggaran. Selain itu, peran masyarakat sipil, media, dan akademisi sangat penting dalam mengawal sektor energi agar tidak terus dikuasai oleh segelintir elite. Meski jalan masih panjang, membongkar mafia migas bukanlah sesuatu yang mustahil selama ada kemauan politik yang kuat dan konsistensi dalam penegakan hukum.

Red”

Modus Mafia Migas di Dunia, Penguasa Bayangan di Balik Energi Global* Oleh : Dede Farhan Aulawi

Minyak dan gas bumi (migas) adalah komoditas strategis yang menjadi tulang punggung perekonomian banyak negara. Namun, di balik kilau kekayaan yang ditawarkan sektor ini, tersembunyi praktik-praktik gelap yang dikenal sebagai modus mafia migas. Istilah “mafia migas” merujuk pada kelompok-kelompok terorganisir, baik dari kalangan oknum pemerintah, pengusaha, maupun aktor internasional, yang mengeksploitasi sistem demi keuntungan pribadi, sering kali dengan mengorbankan kepentingan negara dan rakyat. Modus mereka terjadi secara sistematis dan lintas negara, menjadikan sektor migas sebagai ladang korupsi dan ketimpangan global.

*Modus-modus Mafia Migas yang Umum Terjadi*

– Penggelembungan Harga (Mark-Up) dan Kontrak Gelap. Salah satu modus paling umum adalah penggelembungan harga dalam proyek-proyek pengadaan atau kontrak penjualan migas. Mafia migas bekerja sama dengan pejabat negara untuk menyusun kontrak yang merugikan negara, namun menguntungkan individu tertentu melalui komisi “di bawah meja”. Dalam kasus seperti ini, harga jual minyak bisa jauh di bawah harga pasar karena adanya kesepakatan gelap antara oknum pemerintah dan korporasi asing.

– Manipulasi Data Produksi dan Cadangan. Beberapa perusahaan migas dan pejabat lokal bekerja sama dalam menyembunyikan atau memanipulasi data produksi, sehingga laporan kepada negara jauh lebih kecil daripada realita. Praktik ini memungkinkan mereka menjual migas secara ilegal atau menghindari kewajiban membayar royalti dan pajak sesuai volume yang seharusnya.

– Pencucian Uang dan Transfer Pricing. Perusahaan multinasional sering menggunakan skema transfer pricing, yaitu menjual minyak mentah ke anak perusahaan mereka di negara bebas pajak dengan harga murah, lalu dijual kembali ke pasar global dengan harga pasar. Ini membuat laba tampak rendah di negara penghasil migas, sehingga pajak yang dibayar pun minim. Sementara uang keuntungannya dicuci lewat jaringan perusahaan cangkang.

– Penunjukan Langsung dan Kolusi dalam Tender. Proses tender dalam proyek migas sering dijadikan ajang kolusi. Penunjukan langsung tanpa proses transparan mempermudah mafia migas memasukkan “perusahaan boneka” atau kroni politik ke dalam proyek strategis. Ini sering melibatkan suap dan gratifikasi dalam jumlah besar.

– Ekspor Gelap dan Penyelundupan Minyak. Di negara-negara kaya minyak dengan pengawasan lemah, penyelundupan minyak mentah dan BBM menjadi praktik umum. Mafia bekerja sama dengan oknum militer, aparat, hingga pelaku bisnis ekspor untuk mengalirkan migas keluar negeri tanpa izin, merugikan negara triliunan rupiah setiap tahunnya.

*Studi Kasus Global*
– Nigeria. Negara ini mengalami kebocoran migas yang sangat besar akibat mafia migas. Sebagian besar produksi minyak ilegal diselundupkan melalui jalur laut. Bahkan, laporan menyebutkan bahwa sekitar 100.000 barel minyak dicuri setiap hari oleh kelompok bersenjata dan pejabat korup.

– Venezuela. Krisis ekonomi di Venezuela diperparah oleh korupsi di sektor migas. Mafia migas yang terkait dengan elit politik memperdagangkan minyak secara ilegal dan memanipulasi data ekspor. Negara yang memiliki cadangan minyak terbesar di dunia justru mengalami krisis BBM.

Modus mafia migas berdampak serius terhadap stabilitas ekonomi dan keadilan sosial :
– Pendapatan negara berkurang drastis, mengurangi dana untuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
– Ketimpangan ekonomi meningkat, karena kekayaan negara hanya dinikmati segelintir elit.
– Kerusakan lingkungan akibat eksploitasi liar yang tidak diawasi secara ketat.
– Meningkatnya utang negara, karena kebutuhan fiskal tidak terpenuhi akibat kebocoran penerimaan dari sektor migas.

Beberapa inisiatif global telah muncul untuk melawan mafia migas :

– EITI (Extractive Industries Transparency Initiative) yang mendorong transparansi kontrak dan laporan keuangan di sektor ekstraktif.
– Audit independen dan digitalisasi sistem migas, dengan memanfaatkan teknologi untuk melacak alur produksi dan distribusi.
– Reformasi kelembagaan dengan memisahkan fungsi regulator dan operator agar tidak terjadi konflik kepentingan.
– Penegakan hukum tegas dengan melibatkan lembaga anti-korupsi yang kuat dan independen.

Dengan demikian, Mafia migas adalah ancaman laten terhadap kedaulatan energi, ekonomi, dan keadilan sosial. Mereka adalah penguasa bayangan yang beroperasi di balik layar kekuasaan dan korporasi. Melawan mereka bukan hanya soal menegakkan hukum, tetapi juga mengembalikan kendali sumber daya alam ke tangan rakyat. Negara-negara penghasil migas harus membangun sistem yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan agar kekayaan alam benar-benar menjadi berkah, bukan kutukan.

Red”

Basis Pengembangan Teknologi Kapal Selam

Oleh : Dede Farhan Aulawi

Kapal selam merupakan salah satu simbol keunggulan teknologi dan kekuatan strategis suatu negara di bidang pertahanan laut. Keberadaannya tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi industri maritim, tetapi juga kemampuan suatu bangsa dalam menguasai ilmu rekayasa bawah laut, sistem senjata, dan taktik perang modern.

Pengembangan teknologi kapal selam didasarkan pada beberapa pilar utama yang saling berkaitan, yaitu rekayasa desain, sistem propulsi, kemampuan siluman (stealth), sensor dan komunikasi, serta integrasi sistem senjata.

Pertama, rekayasa desain lambung dan struktur kapal selam menjadi fondasi utama. Kapal selam harus mampu bertahan terhadap tekanan air laut yang ekstrem di kedalaman ratusan meter. Oleh karena itu, material yang digunakan biasanya berupa baja bertegangan tinggi atau paduan titanium yang kuat namun ringan. Bentuk lambung dirancang dengan aerodinamika hidrodinamis agar dapat bergerak senyap dan efisien di bawah air, sekaligus mengurangi hambatan (drag) saat menyelam.

Kedua, sistem propulsi merupakan inti daya gerak kapal selam. Dua jenis propulsi utama yang digunakan saat ini adalah sistem diesel-listrik dan tenaga nuklir. Kapal selam diesel-listrik umumnya digunakan oleh negara dengan kebutuhan operasional di kawasan regional karena keterbatasan daya jelajah. Sementara itu, kapal selam bertenaga nuklir mampu beroperasi berbulan-bulan tanpa naik ke permukaan, memberikan keunggulan strategis dalam operasi jarak jauh dan misi rahasia. Pengembangan sistem propulsi modern juga mengarah pada teknologi Air Independent Propulsion (AIP) yang memungkinkan kapal selam non-nuklir bertahan lebih lama di bawah air.

Ketiga, kemampuan siluman (stealth) menjadi faktor krusial dalam pengembangan kapal selam modern. Aspek ini meliputi pengurangan jejak akustik, magnetik, dan termal agar sulit dideteksi oleh musuh. Teknologi seperti lapisan anechoic (peredam suara), desain baling-baling senyap, serta sistem kontrol getaran canggih digunakan untuk menjaga profil akustik serendah mungkin.

Keempat, sistem sensor dan komunikasi bawah laut menjadi komponen vital dalam kemampuan deteksi dan navigasi. Kapal selam dilengkapi sonar aktif dan pasif untuk mendeteksi kapal musuh, ranjau, dan topografi dasar laut. Integrasi dengan sistem komunikasi satelit dan underwater data link juga sangat penting agar kapal selam tetap terhubung dengan komando induk tanpa mengorbankan kerahasiaan posisi.

Terakhir, integrasi sistem senjata dan kendali tempur menjadikan kapal selam sebagai platform ofensif yang mematikan. Kapal selam modern mampu meluncurkan torpedo, ranjau laut, rudal anti-kapal, hingga rudal balistik berkepala nuklir (SLBM). Sistem kendali tempur terkomputerisasi memungkinkan pengendalian senjata secara presisi dalam kondisi taktis yang kompleks.

Dengan demikian, basis pengembangan teknologi kapal selam tidak hanya bergantung pada satu disiplin ilmu, melainkan hasil kolaborasi antara bidang teknik mesin, kelistrikan, hidrodinamika, akustik, material, hingga teknologi informasi. Negara yang mampu mengembangkan kapal selam secara mandiri menunjukkan tingkat kemandirian industri pertahanan yang tinggi sekaligus kemampuan strategis dalam menjaga kedaulatan maritimnya.

Red”

Viral! Truk Tabrak Mesin SPBU, Diduga Berebut Solar Subsidi di Teluk Bakung

Kubu Raya, Kalimantan Barat – 10 Oktober 2025

Kejadian di SPBU Lintang Batang, Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Jumat (10/10/2025) pagi, mendadak viral di berbagai grup WhatsApp warga. Dalam rekaman video yang beredar, tampak sebuah truk menabrak mesin pompa pengisian BBM subsidi jenis solar di area SPBU tersebut.

Insiden itu diduga terjadi akibat perebutan antrean pengisian solar subsidi, yang selama ini menjadi sorotan masyarakat setempat. SPBU tersebut disebut-sebut sering dipenuhi truk-truk tidak layak jalan yang antre untuk mendapatkan BBM bersubsidi.

Setiap hari antreannya penuh. Banyak truk yang seharusnya tidak beroperasi tapi malah ikut antre solar subsidi. Diduga mereka adalah pemain atau pengepul yang biasa menampung solar untuk dijual lagi,” ujar seorang sopir warga Teluk Bakung, yang identitasnya dirahasiakan demi keamanan, kepada awak media.

Warga lainnya menyebut, hanya beberapa kilometer dari SPBU itu, terdapat gudang-gudang tertutup yang diduga digunakan sebagai tempat penampungan dan pengaliran solar subsidi. Aktivitas itu disebut sudah berlangsung lama dan seolah-olah dibiarkan tanpa pengawasan.

Kami sering lihat truk-truk yang sudah antre di SPBU, nanti sorenya masuk ke gudang itu. Di situ sering ada aktivitas bongkar solar,” ungkap seorang warga lainnya yang juga meminta identitasnya disamarkan.

Hingga berita ini diterbitkan, pengelola SPBU Lintang Batang belum berhasil dimintai keterangan. Upaya konfirmasi melalui pihak pengawas lapangan maupun manajemen SPBU belum mendapat tanggapan.

Sementara itu, Pertamina dan BPH Migas juga belum memberikan respons atas permintaan konfirmasi dari redaksi terkait dugaan penyalahgunaan distribusi BBM bersubsidi di wilayah tersebut.

Publik mendesak agar aparat penegak hukum, terutama Polres Kubu Raya, Polda Kalimantan Barat, dan pihak terkait di sektor energi, segera melakukan penyelidikan dan penyidikan menyeluruh terhadap dugaan penyimpangan distribusi BBM bersubsidi jenis solar di SPBU tersebut.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Migas) serta Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM, penyalahgunaan BBM bersubsidi merupakan tindak pidana yang dapat dikenakan sanksi berat, termasuk pidana penjara.

Redaksi media juga membuka ruang hak jawab dan klarifikasi bagi seluruh pihak yang disebutkan dalam pemberitaan ini, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

Sumber Informasi:
Warga masyarakat Desa Teluk Bakung, Dusun Lintang Batang, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.***

Red”

Sebanyak 350 Paket Sembako di Salurkan Baznas Kabupaten Bekasi,Untuk Warga Kurang Mampu

Bekasi – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bekasi menyalurkan sebanyak 350 paket sembako untuk warga lansia,kaum duafa dan fakir miskin diwilayah kecamatan Sukawangi. Kegiatan Penyaluran Bantuan Sembako Tersebut Bertempat di Halaman Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi Jum’at (10/10/2025)

Penyaluran bantuan sembako tersebut dihadiri H.Royani.,MA Wakil Ketua ll Baznas Kabupaten Bekasi di dampingi Staf Baznas Kabupaten Bekasi dan Staf Kecamatan Sukawangi.

H.Royani.,MA Wakil Ketua ll Baznas Kabupaten Bekasi menjelaskan sebanyak 350 Paket sembako ini merupakan bagian dari program Bekasi peduli “Senyum Sembako Nyampe Rumah”Untuk perdesanya yang berada diwilayah kecamatan Sukawangi mendapatkan 50 faket sembako terhadap warga lansia dan duafa serta fakir miskin yang kurang mampu .

“Kami bekerja sama dengan kecamatan Sukawangi dan aparatur Desa untuk mendapatkan data warga lansia dan duafa serta fakir miskin yang kurang mampu sebagai sasaran penerima manfaat program ini,”jelasnya.

Sementara itu Nenek Ratih warga Kecamatan Sukawangi mengucapkan banyak terimakasih kepada Baznas Kabupaten Bekasi, yang sudah peduli memberikan paket sembako kepada kami,” ujarnya.

(Red)