Juli 27, 2024

Mojokerto – Mengejutkan sekaligus mencengangkan berbagai pihak termasuk para politikus dan pengamat politik di Kabupaten Mojokerto khususnya. Secara tiba-tiba DPC PDIP Kabupaten Mojokerto dibawah komando ketua baru H. Achmad Anwar, mengubah arah politiknya dalam perhelatan Pileg dan Pilkada serentak Tahun 2024. PDIP merapat dan merangkul Ulama Besar, Kyai Kharismatik Prof. Dr. KH. Asep Saifudin Chalim, M.Ag. pemangku sekaligus pemilik Podok Pesantren Amanatul Ummah Kembangbelor Pacet dan Perguruan Tinggi Institut Kyai Haji Abdul Chalim ( IKHAC ) Bendunganjati Pacet Mojokerto.

Tidak itu saja, dinyatakan oleh Ketua DPC PDI Kabupaten Mojokerto H.Achmad Anwar bahwa Rekom PDIP diberikan kepada putra mahkota Gus Barraa panggilan akrab Dr.H. AlBarraa, Lc.,M.Hum putra sulung Kyai Asep, dalam wawancara dengan para wartawan usai acara Konsolidasi Partai gelombang pertama di Rumah Makan Apik, bersih, asri dan enak Den-Bei Resto & Café Family Jalan Raya Pungging Kembangringgit Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto pada Sabtu, 3 September 2022 siang hari.
“ Ya rekom PDIP untuk Gus Barraa Calon Bupati Mojokerto 2024. Karena memang ini amanah aspirasi dari para PAC-PAC. Dan merupakan tokoh muda yang pandai, cerdas, nasionalis dan relegius, pilihan yang pas sudah”, kata Anwar Ketua DPC PDIP Kabupaten Mojokerto.

Tidak cukup itu saja pada gelombang kedua sore hari dalam Konsolidasi Politik itu, juga dideklarasikan “Gus Barra Bupati Mojokerto 2024 dan PDIP Ketua Parlemen Mojokerto”. Sinergi Harimau Majapahit Nusantara ( HMN ) LSM Putra Biologis Romo Kyai Asep diwakili oleh Panglima HMN Endik dan PDIP Mojokerto diwakili Ketuanya H.Achmad Anwar juga Sugeng Senior PDIP yang juga seorang Lawyer. Disaksikan Romo Kyai Asep, Sekretaris DPC Yuni serta Bu Puji Wakil Ketua. Sontak mendapat tepuk tangan yang meriah dan gegap gempita dari para peserta Konsolidasi Politik DPC PDIP tersebut.
Dijelaskan oleh Panglima Harimau Endik, bahwa Ketika ibunda Gus Barraa Nyai Fadhilah ketika mengandung Ananda Gus Barraa, bermimpi didatangi Harimau yang berkalungkan liontin Merah Putih. Jadi Gus Barra itu putra Biologis Romo Kyai Asep, sedang Harimau Majapahit Nusantara adalah putra Ideologis Romo Kyai Asep. Tentu saja HMN akan mengawal, menjalankan, melindungi, mengamankan idieologi Romo Kyai Asep dalam berbangsa dan bernegara baik dalam dimensi ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan secara sungguh-sungguh dengan penuh amanah.

Tanda-tanda adanya dukungan PDIP Mojokerto kepada Gus Barraa sudah mulai terasa dan tampak dari spanduk back ground acara yang bertuliskan : “ Konsolidasi Partai Dalam Rangka Silaturrahmi Kebangsaan Menuju Terjalinnya Nasionalisme Religius Bersama Prof.Dr.KH.Asep Saifuddin Chalim “.
Kalimat Terjalinnya Nasionalisme dan Religius ini langsung mendapat tafsiran dari para peserta dan hadlirin bahwa jago Cabup PDIP dalam Pilkada 2024 nantinya adalah Gus Barraa yang dinilai sosok nasionalis dan religius. Dan kemudian tafsiran itu benar adanya. Terlebih dalam sesi tanya jawab muncul usulan dari beberapa PAC, agar Gus Barraa diusung PDIP sebagai calon Bupati Mojokerto 2024 karena saatnya kaum melinial tampil, pilih yang muda, segar, cerdas dan amanah juga yang nasionalis dan religus.

Acara Konsolidasi Politik itu dimuali jam 10.00 Wib diawali dengan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mars PDIP. Dilanjut dengan Sambutan Ketua DPC PDIP Kabupaten Mojokerto. Diteruskan dengan Pembukaan Rapat Konsolidasi Partai itu oleh DPP PDIP diwakili Pak Mindo Sianipar via online atau daring dengan Zoom. Kemudian Romo Kyai Asep memberikan wejangan dan nasehat. Kemudian dialog atau tanya jawab. Penutup dan ramah tamah serta santap siang.

Dalam Pidatonya Ketua DPC PDIP H.Achmad Anwar mengatakan : “ Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Romo Kyai Asep yang telah sudi membantu kami. Memberikan fasilitas tempat baik room-meeting di Rumah Makan Den-Bei berikut segala akomodasi makan-minum dan sebagainya “.
“ Mohon doa dan nasehatnya Romo Kyai kepada para kader PDIP Mojokerto yang hadilr baik pengurus lengkap DPC 19 orang; PAC masing-masing 11 orang se-Kabupaten Mojokerto. Agar DPC PDIP menang dalam Pileg 2024 mendapat 14 kursi DPRD dan menang juga dalam Pilkada Serentak Kabupaten Mojokerto 2024”, kata Anwar yang langsung disambut tepuk tangan para hadlirin.

Giliran Pak Mindo Sianipar membuka secara resmi gelar Konsolidasi Politik DPC PDIP Kabupaten Mojokerto itu. Sebelumnya Pak Mindo memberika pidato singkatnya agar para kader PDIP tidak sekedar pandai menyanyikan atau mengucapkan lirik lagu Mars PDIP. Akan tetapi diresapkan dalam dada dan diwujudkan secara nyata dalam perbuatan dan tindakan.
Utamanya pada kalimat dalam lirik lagu Mars PDIP “Bersatu Dalam Satu Rampak Barisan
Menentang Kemiskinan” juga “Berjuang untuk Satu Tujuan Mulia Mencapai Indonesia Sentosa”.

“Setiap kader PDIP dimapun dia berada harus terus merjuang secara nyata untuk mewujudkan perjuangan menentang kemisinan, memberantas kemiskinan. Menuju terwujudnya Indonesia Sentosa”, ujar Mindo.

Secara lengkap inilah Mars PDIP :
MARS PDI PERJUANGAN

Atas Kasih dan Kehendak Yang Maha Pencipta
Kita Telah Sepakat Bersatu
Bersatu Dalam Satu Rampak Barisan
Menentang Kemiskinan
Atas Rahmat dan Bimbingan Yang Maha Kuasa
Kita Telah Bertekad Berjuang
Berjuang untuk Satu Tujuan Mulia
Mencapai Indonesia Sentosa
Bersama PDI Perjuangan
Bersama PDI Perjuangan
Wadah Kedaulatan Rakyat Indonesia
Atas Berkat dan Kemurahan Yang Maha Esa
PDI Perjuangan Jaya!

Kyai Asep dalam nasehatnya mengatakan : “ Bapak dan Ibu para kader PDIP mari kita wujudkan dan sukseskan cita-cita Bangsa dan Negara kita, cita-cita dan pemikiran Bung Karno dan cita-cita dan tujuan PDIP untuk memberantas kemiskinan dan adanya Indonesia yang Sentosa”.

“ Telah banyak Partai-Partai Yang menang berkuasa selama ini. Sebutlah Golkar, Partai Demokrat dan PDIP. Semoga kali ini PDIP tetap menjadi partai Pemenang dan berkuasa seterusnya. Karena PDIP merupakan partainya wong cilik. Membela nasib wong cilik, rakyat ekonomi lemah, berjuang mewujudkan Indonesia yang adil makmur sejahtera dan Sentosa”, sambung Kyai Asep.

Kemudian Romo Kyai Asep banyak memberikan nasehat maupun bimbungan diantaranya adalah :
“ Kalau PDIP Mojokerto kepingin menang mendapatkan 14 kursi di DPRD kan mudah saja. Sekarang sudah punya 9 kursi, jadi tianggal nambah satu kursi saja tiap dapil. Maka 14 kursi DPRD akan didapat”.

Supaya diperhatikan bahwa untuk menuju kemenangan dan kesuksesan PDIP maka harus diperhatikan empat hal, yaitu : 1. Punya Pikiran, intelektual, cerdas pandai menyusun strategi dan siasat. Pandai membaca peluang, pandai membaca kekuatan, kelemahan dan kelebihan potensi yang dimiliki. Pandai membaca kelebihan dan kelemahan lawan.
2. Bentuk jaringan yang kuat dan meluas sampai ke RT-RT. Saya mendengar tadi PDIP sudah punya kepengurusan sampai ke Dusun Anak Ranting sehingga pasukan terstruktural jumlahnya sekitar 8.000 orang. Sehingga urusan kader di RT sangat mudah didapat.
3. Sosial. Artinya banyak membantu masyarakat yang kekurang dan kesulitan. Memberi bantuan modal kepada UMKM yang terjerat hutan bank cuilan contohnya. Didatangi, kemudian ditanya berapa hutangnya terus kita lunasi. Kita beri modal maka UMKM jalan dengan baik. Tapi nggak boleh hutang lahi. Kita bantu nanti.
4. Financial yang cukup. Tidak terlalu banyak. Tapi harus ada. Karena sudah kita cicil tadi itu.

“Kalau memang amanah rekom cabup diberikan kepada anak saya Barraa, maka saya jamin akan amanah, jujur mewujudkan Mojokerto yang maju adil dan Makmur. Saya larang keras anak saya untuk jual beli jabatan, feeproyek. Cash back anggaran, upeti dan korupsi untuk keinginan pribadi balik bodal pilbup. Saya akan membiayai pilkada itu dengan modal pribadi, tanpa mengharapkan dan minta modal kembali. Ikhlas berkurban untuk mewujudkan keingingan rakyat, cita-cita Bangsa dan Negara terwujudnya kesejahteran dan kemakmuran rakyak “, kata Kyai Asep yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari hadlirin.

“ Lalu kalau ditanya orang dapat apa Bupati ? Ya dapat kebaikan dari Allah Swt karena Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat kepada manusia yang lain, seperti tersebut dalam hadits Nabi “, jelas Romo Kyai Asep.

Acara berakhir sampai jam 16.00 Wib. Begitu Gelombang Kedua Konsolidasi Politik berakhir. Gelombang pertama sebanyak 125 orang peserta dan gelombang kedua juga 125 orang sehingga total peserta sebanyak 250 orang peserta, namun sebelunya diisi acara tanya-jawab terlebih dahulu. (Ri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *