Juli 27, 2024
Foto : Saat.Gus Barra 
memberikan sambutan 
dihadapan Pemuda Ansor 
dan Majelis Dzikir dan 
Sholawat Rijalul Ansor.

LIN-RI.COM |MOJOKERTO ~ Wakil Bupati Mojokerto Dr H Muhammad Al Barra meminta kepada seluruh NU dan Gerakan Pemuda Ansor menjadi garda terdepan dalam menangkal paham radikalisme di Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI. NU dan semua pemuda Ansor harus bisa waspada terhadap akan munculnya kelompok atau ekstrimis garis keras maupun radikalisme. Terutama para generasi pemuda Ansor untuk antisipasi akan tumbuhnya benih benih paham radikalisme.

Peran aktif Pemuda Ansor dalam menjaga keutuhan NKRI serta ideologi Pancasila dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, sangat dibutuhkan bangsa dan negara ini.

Hal tersebut disampaikan Gus Barra sapaan akrabnya saat menghadiri Tasyakuran Puncak Harlah Ke 10 Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor di Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Asrama Al Qurthuby Desa Mojogeneng Jatirejo, Rabu (22/6/2022).

Gus Barra yang juga sebagai Ketua GP Ansor Kabupaten Mojokerto ini menjelaskan,  NU dan GP Ansor, benar-benar bisa menjaga NKRI dari rongrongan paham-paham yang dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga keutuhan NKRI dengan ideologi Pancasila tetap terjaga.

Pemuda Ansor harus memiliki jiwa nasiolisme yang tinggi dalam menjaga keutuhan NKRI. Pemuda Ansor memiliki jiwa nasionalisme dalam mencintai tanah air serta tercipta bibit bibit pemimpin yang handal dan berkualitas serta amanah.

“NU sekarang posisinya begitu strategis, NU menunjukkan bahwasanya Nahdlatul Ulama telah memiliki posisi yang penting di dalam menentukan nasib bangsa dan masa depan bangsa Indonesia. Maka kita sebagai generasi Nahdlatul Ulama, sebagai pemuda pemudi Nahdlatul Ulama, supaya dapat meneruskan estafet meneruskan perjuangan para ulama-ulama kita yang terdahulu.  Kalau dulu, Nahdlatul Ulama dahulu dipandang sebelah mata,  setelah reformasi bergulir, NU kemudian menjadi salah satu rujukan, menjadi motor penggerak di mana-mana dan sampai saat ini pun, NU menjadi posisi yang sangat seksi dan strategis yang semua orang ingin menjadi NU,  sebagai generasi penerus, harus memiliki peran yang penting serta strategis,” jelas Gus Barra.

Dengan tema membangun peradaban maka sudah sepatutnya NU dan Rijalul Ansor dan GP Ansor senantiasa hikmah kepada organisasi untuk membangun peradaban Negeri ini. Waspadalah terhadap kelompok kelompok radikal atau ekstrim, jangan memberi ruang dan waktu bagi paham-paham radikal ekstrim yang akan masuk ke tubuh. “Maka peran panjenengan Rijalul Ansor, yang  selalu mengadakan rutinitas pengajian-pengajian di desa-desa, harus sambil melihat di sekitar kita, adakah paham-paham radikal dan ekstrem berada di tengah-tengah masyarakat.

Bila ada, menjadi tugas kita untuk bagaimana menetralisir kembali pemahamannya agar kemudian kita tidak memberikan ruang sejengkal pun kepada para ekstrimis ekstremis garis yang keras untuk bernafas atau berada di negeri tercinta, Negara Kesatuan Republik Indonesia.,” terang Gus Barra.

Tasyakuran Puncak Harlah Ke 10 Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor ini, dihadiri Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto, para Kiai dan Ulama, H Soleh Wakil Ketua DPRD serta ratusan Pemuda Ansor dan Rijalul Ansor. Kegiatan tersebut dimulai jam 21.00 selesai jam 23.00 Wib. (har,)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *