Ketua Umum Perkumpulan Advokat Teknologi Informasi Indonesia (PERATIN), Kamilov Sagala, SH, MH mengungkapkan, meskipun baru setahun berdiri, lahirnya PERATIN memiliki sejarah panjang sejak pertama kali diwacanakan pada tahun 2005 lalu ketika Menteri Komunikasi dan Informatika masih dijabat oleh Sofyan Djalil.
Hal itu disampaikan Kamilov Sagala saat menyampaikan sambutannya pada acara peringatan Hari Ulang Tahun PERATIN yang pertama di Balai Warga, Lt. 8, The Mansion at Dukuh Golf Kemayoran, Bougenville Fontana, Kemayoran Jakarta, Senin (9/9/2024).
“Saat itu Kementerian Kominfo menemukan ada potensi kejahatan di bidang IT, sehingga kalau dihitung maka ide mendirikan organsiasi advokat PERATIN dimulai dari situ,” ungkap Kamilov yang pernah menjabat Anggota Komisi Pengawas Kejaksaan RI periode 2010-2015.
Ia juga mengatakan, pada 17 Oktober tahun 2024 ini, akan berlaku Undang-undang (UU) Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi. “Keberadaan PERATIN saat ini menjadi momentum yang pas. Peluang kawan-kawan advokat PERATIN akan sangat dibutuhkan saat undang-undang Pelindungan Data Pribadi ini berlaku,” ujarnya..
Kamilov juga mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah menjalin hubungan yang baik dengan pihak pemerintah, termasuk dengan 3 orang pejabat Direktur Jenderal di Kementerian Kominfo RI. “Pesan mereka adalah PERATIN harus berada di tengah antara pemerintah dan masyarakat. Karena saat ini antara pihak Kementerian Kominfo, dengan Kejaksaan dan Kepolisian terdapat kesenjangan karena masalah birokrasi. Nah posisi PERATIN harus berada di situ untuk mengisi kesenjangan itu,” urainya.
Kamilov juga mengutarakan, bahwa di Amerika untuk menjadi advokat harus memiliki Pendidikan atau keahlian di bidang lain terlebih dahulu sebelum kemudian sekolah di bidang hukum. “Advokat di Amerika harus ambil bidang lain dahulu seperti ekonomi, IT, termasuk di bidahg pers misalnya, baru kemudian bidang hukum untuk menjadi advokat. Kalau di Indonesia justru terbalik. Jadi advokat dulu baru ikut pendidikan keahlian di bidang lain,” terangnya.
Ia membeberkan, saat ini ada kejahatan keuangan yang berkolaborasi dengan perusahaan penyedia aplikasi. Menurutnya, ada perusahaan perbankan yang menggunakan pengelolaan aplikasi tapi hanya menunjuk satu mitra dan itu jelas monopoli.
“Harus ada lembaga pengawas untuk itu. Karena konsumen perbankan yang mau menggunakan aplikasi hanya diarahkan ke satu aplikasi. Padahal seharusnya konsumen bebas memilih aplikasi yang dia inginkan. Nah kejahatan teknologi di bidang keuangan ini perlu menjadi perhatian PERATIN,” ujarnya.
Pada pembukaan acara, Ketua Panitia yang juga menjabat Sekretaris Jenderal PERATIN Ir. Soegiharto Santoso, SH yang didaulat menyampaikan laporannya, mengatakan, PERATIN merupakan sebuah wadah Organisasi Advokat yang telah didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan para anggotanya telah berhasil disumpah di beberapa Pengadilan Tinggi di Indonesia.
“Bahwa kegiatan HUT PERATIN yang Pertama ini mendapat apresiasi dan dukungan yang luar biasa dari banyak pihak. Oleh karena itu, saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh stakeholder yang sudah turut membantu terselenggaranya acara ini dan siap berkolaborasi dengan berbagai pihak.” ujar Hoky sapaan akrabnya yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS), Wakil Ketua Umum Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI), dan Ketua Dewan Pengarah LSP Pers Indonesia.
Tema kegiatan HUT PERATIN adalah “Ready For Justice: PERATIN Response To Cybercrime Challenges” yang berarti, PERATIN siap menghadapi dan menangani tantangan yang timbul akibat kejahatan siber, dengan tujuan utama untuk menegakkan keadilan di dunia digital.
Acara HUT ini diselenggarakan secara hybrid (offlline dan online) dengan dukung tim multimedia PERATIN yaitu; Ir. Welly Boen, Darrel William dan Varrent serta Teddy, dimana dalam kegiatan tersebut juga dirangkai dengan pengangkatan dan pelantikan pengurus, antara lain: Wakil Ketua Komite PKPA Ridwan Pasorong, S.H., Sekretaris Komite PKPA Christfael Noverio Sulung, SH., Kepala Divisi Diklat & Kerja sama Perguruan Tinggi Komite PKPA Jonathan Haamashea Wardoyo, SH., Komite Pengawas Charles Nova, S.Kom dan Wakil Bendahara Umum Roni Gunawan
Kemudian 11 Koordinator Wilayah serta 1 Sekretaris Koordinator Wilayah, diantaranya Koordinator Wilayah Jakarta dr. Santy Benita Hairani, SpKKLP, SH., MH., Koordinator Wilayah Sulawesi Selatan Ulfa Reskiani, SH., Koordinator Wilayah Jawa Timur Annisa Hidayati, SH., Koordinator Wilayah Jawa Tengah Ns. Yoga Dewa Brahma, SH., MH., Koordinator Wilayah Kalimantan Tengah M. Rasyid Chalid Asshidiqy, SH.,
Selanjutnya Koordinator Wilayah Jawa Barat Hendra Purwosatyanto, SH., Koordinator Wilayah Sulawesi Utara Kenneth Yasuhiro Keynes Panelewen, Am.S., SH., Koordinator Wilayah Banten Dr. Heriyanto, SH., SE., MM., Sekretaris Korwil Banten Ahmad Saefullah, SH., Koordinator Wilayah Kalimantan Selatan Dailami Firdaus SH., Koordinator Wilayah Kalimantan Timur Dias Merukh, dan Koordinator Wilayah Papua Dinika.
Peringatan perayaan HUT PERATIN ditutup dengan pemotongan tumpeng dan foto bersama seluruh pengurus dan undangan yang hadir, diantaranya Jemy Tommy SH., SE., MM., PhD.(c), Ir. Sulistyo Wimbo Sosodoro Hardjito, Singgih Budi Prakoso, SH., MH., Syaiful Bachri, SH., MH.
Kemudian Mayjen TNI (Purn.) dr. Subandono Bambang Indrasto, SpM, SH, MM, Brigjen TNI (Purn.) Dr. dr. Nana Sarnadi, Sp.OG., SH, dr. Santy Benita Hairani, Sp.KKLP, SH., MH., Kol. Ckm. (Purn) drg. Tiwi Ambarwati Sukardi SpOF(K)., MM., SH., dr. Berty Nora Panjaitan, SH., MH., Ketua Umum Serikat Pers Republik Indonesia Hence Mandagi, dan General Manager LSP Pers Indonesia Meytha Kalalo, serta sejumlah pengurus PERATIN lainnya. (Red)