Depok, – Sejumlah Yatim yang belajar di Pesantren Mata Air kota Depok, Jabar, tampaknya sudah lama menunggu uluran tangan pemerintah dan hamba Allah yang peduli untuk kemajuan mereka yang sedang belajar dan menuntut ilmu.
Pesantren Yayasan Mata Air Mardhatillah yang mengelola pendidikan khusus untuk yatim belajar Tahfis, rumah Tangis, dan pendidikan Paud. Tempat belajar sangat memprihatinkan sebab sarana prasarana yang perlu dukungan dari masyarakat banyak.
Pesantren Mata Air yang didirikan oleh Ustad Rahmat, 2012 silam sejak 2013 sudah menuntaskan pelajar PAUD 10 angkatan hingga tahun 2023 sebanyak 150 orang.
Pantauan media yang berkunjung ke Pesantren Mata Air Mardhatillah, memang perlu bantuan, seperti tempat wuduk anak anak yatim.dan pelajar PAUD terbuka beratap langit.
Ruangan belajar hanya 2 klas untuk Paud. Ruangan sebagai tempat belajar seluas 10 X 25 meter sebagai tempat sholat, mengaji dan pun tiduran yatim.
Bangunan Pesantren Mata Air yang terletak di Jalan Pala Bali No 69 (Rt 07/06) pernah dapat bantuan 100 juta dulu dari Herawan, mantan gubernur Jawa Barat.
Selain Ustad yang mengajar juga terdapat 3 Ustazah mengajar PAUD dan yang belajar umumnya yatim dan belajar pun ada yang gratis, kata Ustad Rahmat kepada Media di Depok, Minggu (26/5)
Menurut Ustad, yang sangat mendesak perlu atap tempat berwuduk anak anak Paud dan yatim. ” Baja jaringan 20 batang cukup untuk mengamankan tempat berwuduk pelajar, ” ungkap Rahmat.
Saat ini pelajar Tahfiz ada 10 pelajar dan Yatim serta Dhuafa 40 orang yang setiap hari harus keliling mencari bantuan beras untuk yatim, sejak 3 bulan terakhir beras pun sudah habis, kata ustad termangu.
Al Baqarah (220) tentang dunia dan akhirat. dalam satu ayat menjelaskan, mereka menanyakan kepada Rasulullah SAW tentang anak anak yatim. Katakanlah, ” Memperbaiki keadaan mereka adalah baik ”
Dan jika kamu mempergauli mereka (Yatim), maka mereka adalah saudara saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Dan jika Allah menghendaki niscaya dia datangkan kesulitan kepadamu.Sungguh Allah Mahaperkasa.Mahabijaksana.
Menghadapi idul adha 1445 H mendatang 16 Juni 2024, hamba Allah yang berkorban kiranya berkorban ke Yatim Mata Air, sekaligus dimasak dan dinikmati bersama Yatim dan Dhuafa yang berjumlah 60 an orang.
Pesantren di bawah naungan Yayasan Mata Air Mardhatillah dengan 3 Uztazah, mengajar tanpa dibayar dan seringkali bantuan yang diberikan oleh hamba Allah untuk pesantren dan yatim tidak sampai sebab diblokir oknum yang diserahkan amanah untuk mencari donatur dan bantuan, ” kata sahabat Ustad. Ist.
Red”